SOLOPOS.COM - Poempida Hidayatullah dan Rieke Dyah Pitaloka (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka menyuarakan penolakan terhadap pencabutan subsidi BBM. Rieke menyebut Jokowi perlu melakukan revolusi mental terhadap kebijakan anggaran negara.

“Yang bisa mendikte pemimpin hanya konstitusi, bukan sistem pasar yang bertentangan dengan konstitusi, yang hanya untungkan segelintir orang dan kelompoknya,” tulis Rieke dalam situs pribadinya, Riekediahpitaloka.org, 27 Agustus 2014 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belakangan Rieke lebih memilih untuk konsisten terhadap sikapnya alih-alih mendukung upaya pemerintah mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Melalui akun twitter @rieke_diah, Rieke memprotes wacana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Selamat Pagi.Tolak Pencabutan Subsidi BBM, KIS & KIP TIDAK UNTUK DIBARTER DENGAN KENAIKAN BBM.Tetap di bawah kehendak rakyat dan konstitusi!” demikian kicau Rieke, Senin (3/11/2014).

Dalam situsnya, Rieke mempertanyakan apakah betul defisi anggaran sepenuhnya disebabkan besarnya subsidi BBM. Rieke menilai selama ini pemerintah cenderung mengarahkan opini publik untuk percaya begitu saja dengan strategi pemerintah.

“Rakyat tak pernah tahu berapa harga dasar produksi, berapa untung dari hasil dagang BBM yang sesungguhnya milik rakyat bukan milik pemerintah,” katanya.

Rieke menyebut penganut mazhab ekonomi pasar telah menggiring publik untuk mempercayai argument soal deficit negara.

”RAPBN 2015 menyatakan bahwa kas negara alami defisit sebesar 257,5T. Penganut mazhab ekonomi pasar kembali menggiring kita untuk menerima argumen “penyebabnya adalah belanja subsidi BBM senilai 291,111 Triliun dan jalan satu-satunya subsidi tersebut harus dipangkas, karena ternyata mayoritas digunakan oleh orang kaya,” lanjutnya.

Oleh karenanya Rieke mendesak pemerintah untuk membuka posisi keuangan negara yang sedang defisit.

“Selamat Pagi.Sudah ada pernyataan KIS&KIP bukan kompensasiBBM naik.Buka ke publik posisi keuangan negara,devisit bukan krn subsidi ke rakyat,” ungkapnya, Selasa (4/11/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya