SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian BBM (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI – Rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berpotensi memicu panic buying di kalangan masyarakat. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengkaji kemungkinan pemberlakuan pembelian BBM bersubsidi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Guruh Santoso, mengatakan pihaknya menunggu surat resmi dari Pemerintah Pusat ihwal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tak menutup kemungkinan ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Namun, tergantung kebijakan Bupati nanti seperti apa,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (6/11/2014).

Menurut Guruh, pihaknya akan mengkaji rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi dengan Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pengairan (Dinas ESDMP) Wonogiri.

Lebih jauh, Guruh menjelaskan, fenomena memborong BBM bersubsidi atau panic buying terjadi saat kenaikan harga BBM bersubsidi pada tahun lalu.

Kala itu, konsumen berlomba-lomba membeli BBM bersubsidi sesaat sebelum harga BBM bersubsidi dinaikkan.

“Di setiap daerah juga terjadi panic buying tapi kondisi pembelian BBM akan normal kembali setelah tiga hari-sepekan,” kata dia.

Di sisi lain, seorang pengusaha SPBU di Wonogiri, Toto Prasojo, mengungkapkan belum menerima informasi resmi dari Pertamina terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Setiap hari, jatah pasokan BBM bersubsidi di SPBU miliknya 20-24 kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya