SOLOPOS.COM - Ratusan pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di SPBU Bolon, Colomadu, Karanganyar, Jumat (21/6/2013) malam, menjelang pengumuman kenaikan harga BBM Premium dan Solar. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ratusan pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di SPBU Bolon, Colomadu, Karanganyar, Jumat (21/6/2013) malam, menjelang pengumuman kenaikan harga BBM Premium dan Solar. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO — Pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (22/6/2013) penyaluran BBM dari Pertamina ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih cukup tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tingginya penyaluran dilakukan karena SPBU harus kembali melakukan peningkatan stok pasca rush (lonjakan konsumsi) Jumat (21/6/2013) malam. Penyaluran BBM subsidi dari Terminal BBM ke SPBU pada Sabtu mencapai 13.006 kiloliter premium dan solar mencapai 6.414 kiloliter.

Sedangkan tingkat konsumsi di SPBU terpantau sudah tidak ada antrean bahkan beberapa SPBU dilaporkan sepi pembeli.

“Hari ini [Sabtu] sepi sekali,” kata Humas Paguyuban Pengawas SPBU Soloraya, Danang Romie Wijaya. Dia menyebutkan rush dari konsumen pada Jumat malam berlangsung hingga kisaran pukul 23.00 WIB.

Sementara itu, PT Pertamina Jateng-DIY merilis angka rush bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat atau menjelang pengumuman kenaikan harga BBM rata-rata mencapai 32,3%.

Lonjakan itu bersumber dari lonjakan konsumsi premium sebesar 36,6% dari konsumsi normal, dan lonjakan konsumsi solar sebesar 28% dari konsumsi normal.

Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM subsidi dari Pemerintah, konsumsi BBM subsidi di Jateng-DIY meningkat signifikan. Konsumsi premium tercatat mencapai 13.523 kiloliter. Sementara konsumsi premium normal hanya berkisar 9.899 kiloliter per hari. Sedangkan konsumsi solar mencapai 6.730 kiloliter, naik dari konsumsi normal yang rata-rata hanya 5.253 kiloliter.

Assistant Manager External Relations PT Pertamina Jateng DIY, Heppy Wulansari, menyampaikan kenaikan konsumsi bahan bakar tersebut sangat signifikan. Bahkan di atas proyeksi PT Pertamina yang awalnya siap memberikan penambahan penyaluran BBM hanya sebesar 20% dari konsumsi normal.

“Jumat kemarin adalah konsumsi tertinggi sepanjang Juni,” kata Heppy, dalam pesan singkat yang diterima Solopos.com, Sabtu.

Heppy kembali menjelaskan, konsumsi pada H-1 pemberlakukan harga baru merupakan konsumsi tertinggi sejak rencana kenaikan harga digulirkan oleh Pemerintah dan Pertamina telah mengantisipasi lonjakan konsumsi sejak awal sehingga kondisi penyaluran BBM subsidi di lapangan tetap kondusif.

Dia pun menerangkan lonjakan konsumsi Jumat signifikan mendongkrak rata-rata konsumsi BBM sepanjang Juni. Tercatat, konsumsi premium mencapai 10.803 kiloliter per hari atau lebih tinggi 9,1% dari konsumsi normal, dan solar mencapai 5.914 kiloliter per hari atau lebih tinggi 12,6% dari konsumsi normal.

Meski pengumuman kenaikan harga telah dilakukan, Pertamina masih terus memberlakukan Satgas. Terminal BBM juga masih beroperasi 24 jam hingga penyaluran BBM subsidi kembali normal.

“SPBU juga diminta untuk menjaga stok agar premium dan solar tetap tersedia,” kata Heppy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya