SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet pertama bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para menteri, Senin (27/10/2014). Presiden memberikan arahan kepada para menteri agar langsung bekerja serta meminta agar menteri koordinator langsung melakukan koordinasi dengan para menteri di jajaran masing-masing. (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wapres Jusuf Kalla (JK) menggelar Sidang Kabinet Paripurna yang diikuti oleh para menteri Kabinet Kerja dan petinggi lembaga negara di Kantor Presiden siang ini Senin (17/11/2014).

Salah satu poin agenda yang dibahas adalah tentang subsidi bahan bakar minyak (BBM). Namun sejauh ini belum ada informasi tentang kepastian kenaikan harga BBM bersubsidi karena pertemuan masih berlangsung secara tertutup. Seperti diketahui, keputusan kenaikan harga BBM akan dipastikan setelah Presiden Jokowi kembali ke Indonesia.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Wapres Jusuf Kalla (JK) sebelumnya memberi sinyal bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM setelah kembali dari lawatannya ke luar negeri. Jokowi mengunjungi China, Myanmar, dan Australia, untuk melakukan Konferensi Tingkat Tinggi APEC, ASEAN, dan G-20, secara beruntun selama sembilan hari.

Jokowi tiba di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Minggu (16/11/2014) malam pukul 19.30 WIB setelah mengikuti acara KTT G-20 di Brisbane Australia. Setelah pulang dari luar negeri, Presiden Jokowi langsung menggelar Sidang Kabinet Paripurna dengan agenda pembangunan infrastruktur, subsidi BBM, pembangunan one stop service, evaluasi KKS, KIS dan KIP, persiapan Asian Games 2018 dan lainnya.

Sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna, Menteri ESDM belum tahu tentang rencana kenaikan harga BBM tersebut. Ia hanya meyakinkan bahwa pasokan BBM kepada masyarakat cukup dan subsidi akan dialihkan kepada sektor produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya