SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI — Di tengah hiruk pikuk kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000/liter, harga sayuran seperti kubis, brokoli, dan bayam justru turun. Penurunannya cukup tajam, bahkan mencapai 50%.

Penyebabnya adalah faktor cuaca yang lebih basah selama beberapa pekan terakhir. Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Sambi, Sumirah, 50, mengatakan harga sayuran jenis kubis harganya turun sekitar 50% sejak memasuki musim hujan. Sebelumnya, harga kubis yang biasanya mencapai Rp6.000 per kilogram (kg), turun menjadi Rp3.000 per kg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sayuran yang berasal dari pegunungan rata-rata harganya turun banyak,” kata dia saat ditemui Solopos.com di warungnya, Minggu (23/11/2014). Selain kubis, lanjut dia, sayuran lain yang harganya turun adalah brokoli dan bayem.

Harga brokoli sebelum memasuki musim hujan sekitar Rp18.000 per kg turun menjadi Rp12.000 per kg. Ada pun harga sayur bayem yang semula Rp1.500 per ikat turun menjadi Rp1.000 per ikat. “Mungkin karena sedang musim hujan jadi sayuran mudah busuk, ini saja saya masih sisa begini sampai busuk,” kata dia sambil menunjukkan sisa kubis yang sudah mulai busuk.

Meskipun harga beberapa jenis sayuran mengalami penurunan, jenis sayur lain seperti kacang panjang, terong, dan sawi, mengalami kenaikan. Kacang panjang misalnya, pedagang sebelumnya mematok harga sebesar Rp4.000 per ikat, kemudian naik menjadi Rp7.000 per ikat. “Kalau sayur yang lain naik, apa lagi harga cabai yang mencapai Rp60.000 per kg,” kata dia.

Hal yang sama juga terjadi di Pasar Bangak, Kecamatan Banyudono. Salah seorang pedagang sayuran, Parmi, 50, mengatakan harga kubis yang sebelumnya Rp9.000 turun menjadi Rp4.000 per kg. “Kalau harga sayur lain naik seperti kangkung semula Rp500 per ikat jadi Rp750 per ikat,” kata dia.

Sementara itu, menurut Staf Seksi Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali, Hartati, mengatakan berdasarkan survey pasar yang dilakukan oleh BPS pada Rabu (19/11) pagi, menyebutkan harga sayuran saat ini mengalami penurunan. Misalnya harga wortel sebelumnya Rp10.000 menjadi Rp6.000, tomat dari Rp7.000 menjadi Rp6.000.

“Turunnya harga sayuran karena faktor cuaca bukan karena kenaikan BBM,” ujar dia saat ditemui Espos di ruang kerjanya pekan lalu. Hartati menambahkan khusus untuk harga sayuran diprediksi akan terus stabil, hal itu karena sayuran di Boyolali dipasok oleh lokal sehingga biaya distribusi tidak terlalu mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya