SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek infrastruktur (Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sukoharjo tengah melakukan persiapan pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat di Desa Gupit, Kecamatan Nguter, seluas kurang lebih 1.900 meter persegi. Lahan dan bangunan milik masyarakat itu terdampak proyek pembangunan jembatan baru di perbatasan wilayah Kabupaten Sukoharjo-Kabupaten Wonogiri.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (29/1/2022), proyek pembangunan jembatan baru di perbatasan kedua daerah itu dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah. Pembangunan jembatan sepanjang 200 meter itu di antara bangunan jembatan lama dan jembatan rel kereta api.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain wilayah Desa Gupit, pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat juga dilakukan di wilayah Desa Nambangan dan Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Semula, proses pembebasan lahan dilakukan pada 2021. Lantaran anggaran daerah diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 maka proses pembebasan lahan baru bisa dilaksanakan pada tahun ini.

Baca juga: Jembatan Tambakboyo Sukoharjo Dibangun Lagi, Semoga Rampung Februari

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah terkait rencana pembangunan jembatan baru perbatasan Sukoharjo-Wonogiri. Kami hanya berwenang melakukan pembebasan lahan milik masyarakat. Sementara pengerjaan kontruksi fisik jembatan dilakukan Pemprov Jawa Tengah,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang DPUPR Sukoharjo, Burhan Surya Aji, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Melibatkan Tim Appraisal

Burhan menyebut lahan dan bangunan milik masyarakat di Desa Gupit, Nguter, yang terdampak proyek pembangunan jembatan baru sekitar kurang lebih 1.900 meter persegi. Tak hanya lahan masyarakat, lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga terkena proyek pembangunan jembatan baru.

Pemkab Sukoharjo langsung berkoordinasi dengan BPN Sukoharjo guna membentuk panitia pelaksana pengadaan tanah proyek pembangunan jembatan baru. “Tentunya, mekanisme pembebasan lahan masyarakat melibatkan tim appraisal. Mereka menaksir harga tanah dan bangunan yang terdampak proyek pembangunan jembatan baru,” ujar dia.

Baca juga: 14 Sertifikat Baru Lahan Terdampak JLT Sukoharjo Belum Terbit

Disinggung ihwal anggaran pembangunan jembatan baru, Burhan belum dapat memastikan estimasi kebutuhan anggaran pengerjaan pembangunan jembatan. Saat ini, Burhan fokus melakukan persiapan dan perencanaan pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Sukoharjo, Wahyu Dwi Hari Prasetyo, mengatakan tim pengadaaan tanah terlebih dahulu melakukan pengukuran tanah untuk memastikan secara detail luas lahan yang terdampak proyek pembangunan jembatan baru. Selanjutnya, tim pengadaan tanah menyosialisasikan rencana pembangunan jembatan baru sekaligus jumlah bidang tanah yang akan dibebaskan.

Selama ini, jembatan lama digunakan untuk lalu lintas dua arah, yakni dari arah Sukoharjo dan Wonogiri sehingga rawan kecelakaan. Rencananya, jembatan baru digunakan untuk pengguna jalan dari arah utara atau Sukoharjo. Sementara jembatan lama digunakan untuk pengguna jalan dari arah selatan atau Wonogiri.

Baca juga: Petani dan TNI/Polri Gencar Geropyok Tikus di Sawah IP 400 Sukoharjo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya