Kemiskinan ada benang merah dengan pendidikan, kalau pendidikan ini tidak terpenuhi, bagaimana mengetahui pembinaan
Harianjogja.com, KULONPROGO-Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) menyoroti persoalan kemiskinan di wilayah setempat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Dinsos P3A Kulonprogo, Eko Pranyoto mengatakan bahwa, angka kemiskinan di Kulonprogo masih berada pada kisaran 20,16% dari total penduduk sebanyak 417.000 jiwa.
Padahal, meskipun penilaian KLA merupakan tanggungjawab banyak pihak lintas sektor, klaster penilaian KLA berupa kesehatan dan pendidikan, adalah klaster yang terlihat menonjol di Kulonprogo.
“Bagaimanapun, kemiskinan ada benang merah dengan pendidikan, kalau pendidikan ini tidak terpenuhi, bagaimana mengetahui pembinaan, pemenuhan hak anak, pola asuh orang tua. Dan yang terpenting adalah peran semua pihak, baik Pemerintah Daerah, Kejaksaan, Kepolisian, ini harus digarap bersama agar semua pihak aktif,” kata dia, usai menerima kunjungan tim Verifikasi Nasional Kabupaten/Kota Layak Anak, Kamis (11/5/2017).
Sebetulnya, semua Organisasi Perangkat Daerah memiliki indikator masing-masing untuk keberhasilan program mereka, bukan hanya sektor Pendidikan dan Kesehatan.
Tinggal bagaimana semua sektor secara terpadu menyampaikannya dalam sebuah rangkaian upaya bersama mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak anak. Selain itu, keterlibatan semua pihak dibutuhkan dalam upaya pencegahan pelanggaran terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Atau, kalau memang masalah sudah terjadi, maka bagaimana selanjutnya menjalankan konseling untuk pemulihan.