SOLOPOS.COM - Sardi, 58, bersama kambingnya di halaman rumahnya di Dukuh Tegalsari RT 002/RW 001, Desa Bawukan, Kemalang, Jumat (7/7/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Kemiskinan Klaten, seorang warga Kemalang hidup serumah dengan kambingnya.

Solopos.com, KLATEN — Sardi, 58, tengah bersih-bersih di sudut pekarangannya, Jumat (7/7/2017). Ia mematahkan ranting-ranting kering dan membersihkan sampah berserakan di tanah. Pekerjaan itu menjadi rutinitas sehari-hari Sardi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak jauh darinya, seekor kambing jantan diikat di tiang depan rumah lengkap dengan dedaunan yang menjadi pakannya. Rumah berukuran 8 meter x 6 meter itu berdinding kayu dan anyaman bambu dengan lubang di sana-sini. Beberapa tiang penyangganya juga terbuat dari bambu.

Interior rumahnya tak ada ornamen apa pun selain lubang-lubang dari anyaman bambu yang rapuh. Bau pesing air kencing kambing tercium menyengat.

Di lantai yang masih berupa tanah, kotoran kambing berserakan di sela-sela rumput dan daun yang mengering. Di cekungan lantai itu pula, air kencing kambing terlihat menggenang.

Bagian dalam rumah itu tanpa sekat. Dari pintu rumah itu juga bisa dillihat setumpuk pakaian digantung dengan sebuah tali di sudut rumah, meja sekaligus amben menjadi tempat Sardi tidur, dua tungku dari lempung, radio baterai merek National setia menemani Sardi, tumpukan kayu bakar, dan seekor kambing gaduhan yang terikat ke salah satu tiang rumah.

Kamar mandi, kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kandang kambing bercampur dalam satu ruangan. “Kalau BAB ya ke sungai atau ke tempat saudara karena di rumah belum ada jambannya,” ujar lelaki yang masih membujang itu saat ditemui wartawan di rumahnya di Dukuh Tegalsari, RT 002/RW 001, Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat.

Di halaman rumah terlihat sebilah sabit, batu asahan, sebilah golok, dan cangkul yang semuanya berkarat. Sepeda jengki tua berkarat yang kedua bannya bocor turut menghiasi rumah Sardi pagi itu.

Rumpun-rumpun bambu tumbuh lebat di samping rumahnya. Bambu menjadi salah satu sumber penghidupannya yang hidup sebatang kara selama bertahun-tahun. “Uang saya dapatkan dari berjualan kayu, bambu, atau kambing. Tergantung saya punya apa,” kata laki-laki berambut gondrong itu.

Sardi tinggal di rumah itu sendirian. Ia lahir dari keluarga tiga bersaudara dan saudaranya telah lama meninggal. Ibu Sardi meninggal saat Sardi masih SD. Saking lamanya, ia bahkan tak ingat berapa lama ia menempati rumahnya yang rapuh itu.

“Kalau ada bagian rumah yang rusak, saya perbaiki. Tapi belum pernah saya rehab paling tambal sulam saja,” tutur pria itu diiringi senyumnya yang memperlihatkan giginya tandas.

Di rumah itu pula ia biasa menanak nasi untuk kebutuhan makan sehari. Sayur dan lauknya ia terbiasa membeli matang. Banyak penjual sayur keliling melewati rumahnya. “Sehari bisa lima sampai enam kali lewat sini,” ujar dia.

Awalnya, kandang kambing terpisah dengan rumah. Namun, setiap kali beranak, seluruh anak kambing kerap mati. Ia pun memindahkan ternaknya ke dalam rumah. Ia merasa nyaman tinggal seatap dengan kambing-kambingnya. “Kalau tidur ya tidur saja. Enggak kepikiran apa-apa, sudah biasa.”

Kepala Desa Bawukan, Sri Supatmi, mengatakan rumah Sardi dan 18 rumah tak layak huni lainnya bakal direnovasi dengan dana RTLH dari Pemerintah Provinsi Jateng tahun ini senilai Rp10 juta per rumah. Pengerjaannya dilakukan swadaya bersama lingkungan setempat.

“Rumah Pak Sardi bakal direhab dengan dana RTLH dari provinsi. Proses pemberkasan semuanya sudah selesai tinggal menunggu realisasi,” kata dia, Jumat.

Di Desa Bawukan, masih ada 96 RTLH yang perlu diperbaiki. Pada 2016, sebanyak 34 rumah di desa itu mendapat bantuan dana RTLH dari APBD Kabupaten Klaten. Di desa berpenduduk 3.350 jiwa atau sekitar 1.300 keluarga itu sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai buruh bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya