SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menunjuk bagian-bagian rumah yang perlu dibenahi, didampingi Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi (kanan) saat peresmian perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Tambakrejo, Kota Semarang, Jateng, Minggu (14/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Humas Setda Kota Semarang)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berjanji merehabilitasi 1.000 rumah tak layak huni di ibu kota Jateng ini pada tahun 2018.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Hendrar Prihadi mengakui 301,58 ha wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah masih kumuh. Demi mengatasi dampak kemiskinan di ibu kota Jateng itu, ia berjanji merehabilitasi atau memperbaiki 1.000 rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2018 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun ini, saya pastikan program ini terus berjalan. Targetnya 1.000-1.500 RTLH yang ada di 177 kelurahan yang akan kami rehab,” katanya saat peresmian perbaikan RTLH di Tambakrejo, Semarang, Minggu (14/1/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Politikus yang akrab disapa Hendi itu, menjelaskan perbaikan RTLH merupakan salah satu upaya penataan kota, sekaligus penanggulangan wilayah kumuh yang masih ada di Semarang. Sampai saat ini, kata dia, setidaknya masih ada 301,58 ha kawasan kumuh di Kota Semarang, meskipun sudah terus ditekan dari tahun ke tahun, seperti pada 2017 yang masih tercatat seluas 415,93 ha.

Namun, diakuinya bahwa upaya pengentasan kawasan kumuh dampak kemiskinan di ibu kota Jateng ini—termasuk dengan perbaikan RTLH—tidak bisa hanya mengandalkan peran Pemerintah Kota Semarang, melainkan diperlukan peran serta seluruh pihak. Ia bersyukur program tersebut mendapatkan dukungan dan bantuan dari Baznas, kodim, dan polrestabes sehingga jumlah RTLH yang diperbaiki tahun ini bisa lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai contoh, papar dia, perbaikan RTLH di Tambakrejo yang pada 2017 tercatat 21 rumah, tetapi pada tahun 2018 ini ditargetkan bertambah menjadi setidaknya 25-30 unit sampai tidak ada lagi RTLH. “Untuk pengentasan kawasan kumuh, kebetulan di wilayah timur Semarang ini, termasuk Tambakrejo juga rawan rob dan banjir sehingga program juga akan difokuskan penanganan rob dan banjir,” katanya.

Sungai-sungai besar di wilayah timur Semarang, seperti Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), kata dia, ditargetkan selesai dinormalisasi pada 2019, termasuk penambahan pompa air untuk menanggulangi banjir. “Nantinya, penanggulangan banjir juga akan semakin optimal ketika sudah dibangun tanggul laut. Rencananya, tanggul laut mulai dibangun pada 2019 dan selesai pada 2021. Targetnya, bisa bebas dan tuntas dari banjir,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya