SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan ekstrem. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Target penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bertambah. Jika sebelumnya, Jateng hanya ditargetkan melakukan penanganan di lima daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, kali ini bertambah menjadi 19.

Dikutip dari siaran pers Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, bertambahnya daerah kemiskinan ekstrem itu diketahui dari Surat Edaran Kementerian Sekretarian Negara Wakil Presiden No. B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam SE itu ditetapkan ada 212 kabupaten/kota di 25 provinsi yang masuk prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Untuk Jateng, ada 19 daerah, padahal tahun lalu prioritasnya ada pada 5 daerah yakni Brebes, Pemalang, Banyumas, Kebumen, dan Banjarnegara.

Baca juga: 5 Kabupaten di Jateng Ini Akan Terima BLT Desa dan Sembako 3 Bulan

Ke-19 daerah itu yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, dan Magelang. Kemudian Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Rembang, Pati, dan Demak. Selanjutnya Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memastikan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Jateng terus berjalan. Hal ini menyusul bertambahnya target penghapusan kemiskinan ekstrem.

Bertambahnya target penghapusan kemiskinan ekstrem, menurut Ganjar juga dipengaruhi faktor eksternal yakni kondisi pandemi Covid-19. Maka upaya tetap berjalan seperti yang sudah dilakukan pada lima daerah sebelumnya.

“Ya terus saja tiap tahun terus berjalan dan pasti karena ada tekanan eksternal kemarin kondisi Covid-19 dan sebagainya. Kita butuh kerja yang tidak biasa,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (11/4/2022).

Selain itu, Ganjar melihat ada kemungkinan data yang tak valid sehingga mengakibatkan penambahan daerah pada target penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut. Maka validasi data terus dilakukan.

“Kalau kemudian di beberapa titik nambah bisa jadi dua hal, satu barangkali karena datanya enggak valid. Kedua ya memang bertambah, maka kita minta validasi data terus dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: Fitra Kritik Tak Jelasnya Pengentasan Kemiskinan Jateng

Ganjar mengatakan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Jateng dilakukan secara pentahelix. Mulai dengan gerakan satu OPD satu desa binaan hingga menggandeng perusahaan untuk melakukan corporate social responsibility (CSR).

Selain itu, Ganjar mengatakan momen bulan Ramadan ini juga jadi kesempatan untuk menggandeng filantropi.

“Ini ada kesempatan orang untuk bisa membantu ya kita kerjakan aja mulai sekarang nggak usah nunggu nanti. Kekuatan yang non-APBD kita lakukan, termasuk siang ini juga saya akan mengecek dua rumah di Kendal,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya