Kemiskinan di Jateng diharapkan bisa terus ditekan dengan berbagai upaya.
Semarangpos.com, SEMARANG-Universitas Diponegoro (Undip) Semarang diminta ikut membantu menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah (Jateng).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Permintaan ini disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai melakukan penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan Rektor Undip Yos Johan Utama di kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa (23/2/2016).
“Undip yang memiliki banyak pakar berbagai bidang ilmu agar ikut membantu menangani kemiskinan dengan memberikan formula yang tepat,” kata Ganjar.
Gubernur lebih lanjut menyatakan problem utama dalam mengatasi kemiskinan adalah tidak data yang valid tentang indikator dan jumlah penduduk miskin di Jateng.
Data jumlah penduduk miskin antarinstansi, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial berbeda-beda. Kondisi ini menyebabkan kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi penduduk miskin tidak tepat sasaran, sehingga angka kemiskinan masih tinggi.
”Tidak ada sistem pemutakhiran data jumlah kemiskinan sehingga angkanya tidak valid. Saya sedang meminta data kemiskinan dari kantor Wakil Presiden,” ujarnya.
Ke depan, harap Ganjar agar ada kategori tentang penduduk miskin yang jelas. ”Agar nantinya kemiskinan bisa ditangani dengan pas,” imbuhnya..
Ganjar sebelumnya mengungkapkan angka kemiskinan di 15 daerah di Jateng masih tinggi sehingga masuk zona merah.
Ke-15 daerah itu masing-masing Kabupaten Blora, Grobogan, Cilacap, Purworejo, Klaten, Demak, Sragen, Banyumas, Banjarnegara, Pemalang, Purbalingga, Brebes, Rembang Kebumen, dan Kabupaten Wonosobo.
Sementara itu, kerja sama Pemprov Jateng dengan Undip, meliputi berbagai bidang seperti pemerintahan, sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan lainnya.
Rektor Undip Yos Johan Utama menyambut baik kerja sama dengan Pemprov Jateng. ”Undip akan memberikan yang terbaik untuk Jateng,” ujar dia.