SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduk Sampean, Kabupaten Gresik, Jumat (12/3/2021). (Istimewa/Kementan)

Solopos.com, JAKARTA — Ekspor beras organik memiliki segmen pasar tertentu namun peluang ekspor beras organik masih terbuka lebar. Terutama untuk negara-negara Eropa dan Amerika yang standar keamanan pangannya benar-benar terjaga.

Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi meningkatkan ekspor beras organik guna memperkokoh pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan petani. Karena itu, setiap produk yang diekspor harus mengikuti standar, mempunyai sertifikasi internasional dan setiap tahun produk dilakukan pemeriksaan mutu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Keuntungan ekspor beras organik sangat besar. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan beras premium. Beras organik yang diekspor berupa beras organik putih, beras hitam, beras merah, dan beras coklat. Beras tersebut diminati karena antara lain tidak menggunakan bahan kimia, non GMO, cita rasa yang khas. dan untuk bahan baku jenis makanan tertentu,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi dalam acara Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 364, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Lahan Pertanian di Bojonegoro Terendam Banjir, Ini Gerak Cepat Kementan

Membaiknya kinerja ekspor ini, Suwandi menekankan peningkatan produksi padi organik bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri. Namun juga diarahkan pada pengembangan beras berkualitas ekspor untuk pasar khusus, terutama beras organik dan beras tertentu yang diminati konsumen mancanegara.

“Terkait dukungan pemerintah dalam meningkatkan volume ekspor beras organik. Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan ekspor beras. Di antaranya melalui bantuan sertifikasi beras organic. Kita optimis beras organik tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga mampu mengisi pasar dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Marolop Nainggolan mengatakan potensi pasar besar produk organik Indonesia perlu didukung strategi produksi dan strategi pemasaran yang tepat.

“Besarnya potensi produk organik di Indonesia, antara lain ditandai dengan meningkatnya jumlah petani yang mengelola pertanian organik dari tahun ke tahun. Bertambahnya toko produk organik di supermarket dan rumah makan, meningkatnya organisasi pecinta organic. Serta berdirinya berbagai Lembaga Sertifikasi Organik,” ujarnya.

Baca juga: Tradisi Wiwitan Buka Panen Raya Padi Rojolele Organik di Sawahan Klaten

Marolop menambahkan beberapa negara berkembang sudah mulai mempromosikan produk organik karena menguntungkan produsen dan konsumen. Selain itu, konsumen juga lebih menghargai produk hasil pertanian organik dibandingkan dengan produk nonorganik.

“Hal ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk memasuki pasar ekspor. Keuntungannya, selain menambah devisa negara juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, harga beras organik lebih tinggi dibandingkan beras non-organik. Harga beras organik di Eropa diperkirakan mencapai 5 sampai 6 Euro,” tambah Marolop.

Ketua Tim Kerja Bidang Ekspor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perikanan dan Peternakan, Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Eka Purnama membeberkan ekspor beras organik pada tahun 2021 paling besar ke Perancis sebesar 51,5 ton, Amerika Serikat sebesar 50 ton (32%) dan Malaysia 45,3 ton (29%). Serta negara tujuan ekspor lainnya, Italia, Singapura, Jerman, Hongkong, Belgia dan Australia.

“Terhadap kegiatan ekspor atas barang tertentu, eksportir wajib memiliki perizinan berusaha di bidang ekspor dari Menteri, terdiri dari eksportir terdaftar dan atau persetujuan ekspor,” sebutnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya