SOLOPOS.COM - ilustrasi teknologi informasi. (teqiq.com)

Solopos.com, SOLO -- Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Iptek Kemenristek (Kementerian Riset dan Teknologi) mengadakan lomba Doodle Art Science dan Photography Contest 2020.

Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Peragaan Iptek Kemenristek, Syachrial Annas, dalam rapat dan konferensi pers via Zoom, Kamis (9/7/2020) pukul 14.15 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konferensi pers itu melibatkan media massa di wilayah Jawa Timur (Jatim), Lampung dan Sumatra Barat (Sumbar). Lomba tersebut menggandeng Science Center Jawa Timur Park 1, Science Center Lampung, dan Science Center Sumbar.

Cawali Solo Bagyo Wahyono Ternyata Jago Bikin Busana Jawa, Didi Kempot Salah Satu Kliennya

Lomba Doodle Art Science dan Photography Contest adalah program Science Center pusat Kemenristek. "Program ini untuk melihat pengembangan science center daerah yang sempat terkendala pandemi Covid-19,” ujar Syachrial Annas.

Menurut Syachrial, Pusat Peragaan Iptek sudah merencanakan untuk bisa menyentuh seluruh science center di daerah. Tujuannya agar daerah tersebut bisa mempromosikan berbagai potensi yang ada.

Tapi baru sebagian science center daerah yang dijangkau. “Saat ini baru ada lomba Doodle Art Science Contest dan fotografi. Nanti akan ada kegiatan-kegiatan lainnya. Itu harapan kami yang utama. Kami berharap banyak pihak bisa berpartisipasi dalam dua kontes yang kami gelar ini,” urai dia.

Lihat Tempat Hiburan Solo dan Karanganyar Boleh Buka, Pelaku Usaha Sukoharjo Menjerit

Sementara itu, perwakilan dari Pusat Peragaan Iptek Kemenristek, Putu Lia, menjelaskan Doodle Art Science merupakan lomba menggambar untuk anak-anak kelas IV-VI sekolah dasar (SD) beserta seluruh anggota keluarga mereka.

Tema Me Vs Covid-19

Anak-anak tersebut mesti menggambar berkolaborasi dengan orang tua, kakak, atau adik mereka. “Kami mengambil tema Me vs Covid-19. Melalui menggambar ini anak diharapkan bercerita tentang dampak pandemi Covid-19,” terang dia.

Peserta lomba mesti menggambar di media warna putih dengan ukuran kertas A4. Media tersebut bisa berupa kertas kalender, kertas karton, atau kardus. “Media apa pun boleh selama berwarna putih ukuran kertas A4,” sambung dia.

Selalu Tampil Dengan Celana Jins Hitam, Ternyata Ini Alasan Gibran Cawali Solo

Dalam pembuatan gambar yang akan diikutkan lomba Science Contest Kemenristek itu harus dilakukan secara manual, tidak boleh secara digital. Hasil gambar lantas difoto dan dikirimkan kepada panitia secara online.

Hasil gambar yang dikirim juga tidak boleh melalui proses editing digital. “Ketika selesai menggambar, peserta harus menggambarkan apa yang digambar itu kepada panitia. Peserta harus memberikan narasi atas gambar itu. Apa yang ingin diceritakan anak melalui gambar, lalu diunggah di media sosial,” kata dia.

PDP Covid-19 Asal Prambanan Klaten Meninggal, Hasil Swab Positif

Sedangkan untuk photography contest, lanjut Lia, diperuntukkan anak-anak sekolah menengah pertama (SMP) dan bersifat perseorangan. Mengikuti lomba bertema Science Behind Food and Beverages itu bisa dilakukan di rumah saja.

“Tema yang kami pakai gampang, bisa dilakukan di rumah. Peserta harus memberikan narasi science dari foto atau gambar yang diambil tersebut. Lomba ini kami gelar agar masyarakat semakin tertarik dengan dunia science,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya