SOLOPOS.COM - Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenpar, Lakot Ahmad Endra (empat dari kiri), membuka acara seminar tentang pengembangan wisata di The Sunan Hotel, Rabu (18/10/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pembentukan 2.000 desa wisata ditargetkan terlaksana pada 2019.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan pembentukan 2.000 desa wisata di Indonesia pada 2019. Di Soloraya baru Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, menjadi desa wisata kreatif yang dibentuk Kemenpar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Perdesaan dan Perkotaan Kemenpar, Vitria Ariani, mengatakan pembentukan desa wisata sudah lama digagas setelah pemerintah mengesahkan UU Desa. Kemenpar untuk membentuk desa wisata bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Kami mendata di Indonesia ada sekitar 75.000 desa. Dari jumlah tersebut sebanyak 10% atau 2.000 desa akan dibentuk menjadi desa wisata,” ujar Vitria saat ditemui wartawan disela acara Seminar Nasional Pengembangan Wisata Perdesaan dan Perkotaan Menuju Pariwisata Desa yang Berkelanjutan di The Sunan Hotel, Jajar, Laweyan, Solo, Rabu (18/10/2017).

Menurut Vitria, sebelum membentuk desa wisata terlebih dulu melakukan pemetaan potensi yang menjadi unggulan desa tersebut. Ada tiga kateori desa wisata yakni kreatif, budaya, dan alam.

Pembentukan desa wisata tersebut bertujuan menjadikan desa menjadi mandiri. Selain itu, desa wisata bisa menambah destinasi wisata baru untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.

“Kami sampai sekarang masih merima pengajuan proposal dari desa di sejumlah daerah agar dibentuk menjadi desa wisata. Tidak semua desa bisa masuk menjadi desa wisata,” kata dia.

Ia mengatakan di Soloraya, baru ada satu desa yang resmi dibentuk menjadi desa wisata yakni di Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. Desa Wirun masuk kategori desa wisata kreatif dengan keunggulannya produk gamelan.

“Kami melihat warga Desa Wirun sangat kreatif dalam membuat gamelan dan berkomitmen menjaga warisan budaya Indonesia. Produksi gamelan membuat warganya hidup mandiri serta menciptakan banyak lapangan pekerjaan,” kata dia.

Kemenpar, lanjut dia, memberikan peluang kepada desa untuk bisa menjadi desa wisata. Syarat pembentukan desa wisata sangat mudah dengan membuat company profile desa yang berisikan potensi keunggulan desa, aktivitas masyarakat, pengambaran geografis wilayah, dan lainnya.

“Kami tidak bisa mendatangi satu-satu desa sehingga kades atau warga bisa mengirim company profile desa dan proposal ke kantor pusat Kemenpar di Jakarta. Desa yang layak masuk keteori penilaian akan dibentuk menjadi desa wisata,” kata dia.

Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenpar, Lakot Ahmad Endra, mengatakan persaingan wisata saat ini sangat ketat sehingga perlu melakukan inovasi dengan mengembangkan desa wisata. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan wisata menjadi sekala prioritas.

“Kami mengharapkan masukan dari semua pihak soal pengembangan wisata di Indonesia untuk disusun menjadi program tahun 2018. Kegiatan seminar ini diikuti semua dinas wisata di 34 provinsi di Indonesia,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Solo, Basuki Anggoro Hexa, mengatakan ada tiga data berbeda soal jumlah wisatawan asing di Solo tahun 2017. Data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wisatawan asing September sebanyak 700 orang. Sementara data dari hotel di Solo, wisatawan asing yang menginap di totel bulan Juni sebanyak 56.000 orang. Kemudian data dari Kemenpar jumlah wisatawan asing di Solo pada September sebanyak 68.322 orang.

“Kemenpar tahun ini menargetkan kunjungan wisatawan asing di Solo sebanyak 117.000 orang. Kami optimistis sampai akhir tahun bisa merealisasikan target tersebut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya