SOLOPOS.COM - Sejumlah pengemudi bus melanggar garis marka saat terjebak kemacetan lalu lintas di jalur jalan Semarang-Solo, di Boyolali, Jateng, Sabtu (24/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho) Kemacetan mendera di sepanjang jalur jalan utama Jawa Tengah (Jateng) sepanjang musim mudik Lebaran 2017. Menyiasati kemacetan arus lalu lintas itu, pelanggaran arus lalu lintas menjadi hal yang lazim. Sejumlah pengemudi bus tertangkap kamera Kantor Berita Antara melanggar garis marka saat terjebak kemacetan lalu lintas di ruas jalan Semarang-Solo, di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2017). Aksi pelanggaran para pengemudi kendaraan ini kerap membahayakan pengguna jalan lainnya dan juga merupakan penyebab bertambah parahnya kemacetan. (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar bus Antar Kota Antar Provinis (AKAP) dari dan menuju ke DKI Jakarta setop operasi. Permintaan tersebut mereka layangkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta. Apakah hal tersebut berkaitan dengan wacana Jakarta lockdown?

Dengan bus AKAP setop operasi tentunya akan mencegah persebaran virus corona yang semakin masif di daerah-daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Round Up Corona di Jateng: 63 Kasus Positif, 2 Pasien dari Solo Sembuh

"Hal ini juga sebagai tindak lanjut terhadap banyaknya permintaan kepala daerah agar bus dari Jakarta tidak datang lagi ke wilayah mereka," beber Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati dilansir Suara.com, Senin (30/3/2020).

Jika bus dari dan menuju ibu kota tidak setop beroperasi, yang ia khawatirkan lonjakan pasien positif di Jakarta maupun daerah semakin signifikan.

Cara Memanggil Jin dari Ternate: Tarian Saat Ada Wabah sampai Cari Jodoh

"Hal ini dikhawatirkan dapat memperluas penyebaran virus Covid-19 dari DKI Jakarta yang merupakan zona merah, ke luar DKI Jakarta khususnnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," imbuhnya.

Jakarta Lockdown?

Apakah hal ini terkait dengan rencana pemerintah untuk melakukan kebijakan lockdown atu penutupan akses Jakarta? Terkait lolckdown, Presiden Jokowi baru akan menggelar rapat terbatas yang digelar Senin (30/3/2020).

Sementara itu, di media sosial beredar kabar sejumlah jalan di ibu kota akan ditutup. Namun, hal ini dibantah oleh Polda Metro Jaya melalai akun Twitter resminya, @TMCPoldaMetro, Senin (30/3/2020).

Penerbangan Bandara Adi Soemarmo Solo Bertambah, Nam Air Buka 4 Rute ke Luar Jawa

"Diinformasikan kepada seluruh warga masyarakat di DKI Jakarta dan sekitaranya bahwa tidak ada penutupan jalann untuk besok, jalanan normal seperti biasa baik tl ataupun jalur arteri," demikian bunyi pengumuman yang ditulis @TMCPoldaMetro.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombespol Yusri Yunus menegaskan bahwa wilayah ibu kota tidak dalam situasi lockown.

Tak Cuma Corona, Hand Sanitizer Ini Bisa Usir Makhluk Halus

"Sekarang situasi Jakarta masih social distancing, physical distancing. Tidak ada karantina wilayah atau lockdown. Tapi kita harus tetap latihan. Apapun yang terjadi kita sudah latihan," terang Yusri, Minggu (29/3/2020).

Seperti yang diketahui, berdasarkan data yang ditampilkan Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak ada di ibu kota. Total kasus positif corona sebanyak 627 orang, sembuh 43 orang, dan meninggal dunia 62 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya