SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Dengan alasan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat, pemerintah kembali menunda kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi. Dari survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan pada pemberlakuan pertama tarif baru kemarin, masyarakat masih keberatan dengan kenaikan.

“Sebelumnya saya sudah perintahkan untuk mengadakan survei, baik survei ability to pay dan willingness to pay. Hasil survei tersebut sebenarnya menunjukkan pengguna kereta api tidak keberatan, makanya kemarin kita lakukan pemberlakukan tarif baru. Tetapi dari evaluasi kemarin, ternyata sebagian masyarakat banyak yang masih keberatan,” kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Tundjung dalam jumpa wartawan di kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Minggu (9/1).

Dalam rilis yang didapat wartawan, Kemenhub menyebut alasan penundaan kenaikan tarif juga sebagai tindak lanjut arahan Presiden SBY agar pelayanan KA tidak membebani masyarakat. Dengan demikian penundaan kenaikan tarif ini sudah ketiga kalinya, setelah Juli 2010 dan September 2010.

Ditanya sampai kapan penundaan berlaku, Tundjung tidak bisa memastikannya. “Nanti akan kita lihat perkembangannya, masih perlu waktu. Saya tidak bisa menentukan. Tapi dalam waktu dekat akan kembali kita lakukan perhitungan,” kata Tundjung.

Seperti diketahui, tarif kereta api kelas ekonomi yang mulai Sabtu (8/1) kemarin naik berkisar antara Rp 500 hingga Rp 8.500 dibatalkan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan hal itu bukan pembatalan, tapi penundaan.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya