SOLOPOS.COM - Ilustrasi salat Id di masa pandemi Covid-19 dengan menjaga jarak antarsaf. (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sragen mengimbau kepada umat Islam untuk melaksanakan Salat Iduladha di rumah saja. Kemenag mengimbau untuk tidak menggelar Salat Iduladha di masjid/musala/tampat umum lainnya.

Hal itu dikarenakan adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat level 3 di Kabupaten Sragen. Sementara untuk penyembelihan hewan kurban, Kantor Kemenag Sragen juga meminta kepada pengelola hewan kurban supaya menyembelih hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH) atau di luar RPH dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Lagi, PLN Bantu Atasi Kekurangan Oksigen Bagi Rumah Sakit di Jateng

Ekspedisi Mudik 2024

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Sragen Hanif Hanani atas dasar ketentuan yang termuat dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama No. 17/2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat. Hanif menerangkan ketentuan dalam SE Menag itu yang dipakai pedoman dan sudah disosialisasikan lewat Kantor Urusan Agama (KUA).

“Untuk permotongan hewan kurban dilakukan di RPH. Kalau RPH tidak bisa melayani karena penuh maka hewan kurban dapat disembelih di kampung dengan mentaati protokol kesehatan dengan ketat. Dalam proses penyembelihan dilakukan dengan jaga jarak dan menghindair kerumunan. Kemudian untuk daging kurban didistribusikan ke rumah penerima masing-masing,” jelas Hanif saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/7/2021).

Hanif menyampaikan kalau ada warga yang nekat tidak mentaati ketentuan dalam SE Menag No. 17/2021 itu maka Kantor Kemenag tak bisa berbuat banyak karena Kemenag hanya bersifat menyampaikan SE tersebut. Dia menerangkan Kemenag tidak memiliki wewenang untuk mengambil tindakan apa pun dalam implementasi SE itu.

Kasi Bimas Kantor Kemenag Sragen Erfandi menyampaikan Kemenag Sragen sudah sosialisasi dan memantau secara masif menjelang perayaan Iduladha yang jatuh pada Selasa (20/7/2021) besok. Dia menyampaikan dari hasil evaluasi sementara masih lebih dari 50% masjid dan musala di Sragen yang masih berencana menggelar Salat Id. Erfandi tak putus asa. Ia terus mengajak penyuluh agama untuk terus menyosialisasikan ketentuan dalam SE Menag No. 17/2021 kepada masyarakat.

Baca Juga: Bupati Minta RSUD Karanganyar Hanya Fokus Tangani Pasien Covid-19

“Sosialisasi masih digeber terus dengan sisa waktu yang ada. Tampaknya mind set takmir masjid itu berbeda dengan semangat pemerintah dalam menjalankan PPKM darurat. Ya, artinya masih lebih dari 50% yang nekat, seperti pelaksanaan Salat Jumat,” katanya.

Erfandi menyampaikan penyuluh agama dan KUA masih terus berupaya dan bergerak dengan mendatangi para tokoh agama dan sesepuh masjid supaya ketentuan dalam SE Menag itu tetap ditaati dan mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian Covid-19. Tanpa peran aktif masyarakat, kata dia, maka semua upaya pemerintah menjadi sia-sia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya