SOLOPOS.COM - Artis Mikha Tambayong (kanan) bersama GKR Bendara (tengah) dan Marketing Vice Director PT. Sido Muncul, Maria Reviani Hidayat menghidangkan jamu saat berlangsung event Festival Minum Jamu "mbak jamu jaman now" 2018 di Plaza Ngasem, Jogja, Sabtu (17/2/2018). (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Pasar internasional juga masih terbuka untuk produk jamu tradisional

Harianjogja.com, JOGJA-Ribuan orang tumpah ruah menghadiri Festival Jamu di Pasar Ngasem, Jogja, Sabtu (17/2/2018). Festival tersebut dilakukan tidak hanya untuk mendongkrak popularitas produk jamu tetapi juga melestarikan minuman tradisional ini.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Ketua Panitia Festival Jamu Widihasto mengatakan, dalam festival ini disediakan 18 jenis jamu yang gratis disuguhkan untuk pengunjung. Adapun jamu tersebut di antaranya jamu berbahan temulawak, secang, kencur, pahitan, semelak, sehat pria, galian singset, bir pletok, juga jamu terlambat bulan.

“Ada pula jamu tradisional yang populer seperti jamu watukan, serbat, pegalinu, sereh, kunyit asam, uyup-uyup, cabe puyang, wedang tetep, dan gula asam,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Minggu (18/2/2018).

Sementara, Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengingatkan, tantangan terbesar jamu tradisional untuk merebut pasar generasi saat ini adalah dalam hal rasa dan kemasan. Berdasarkan data yang dia miliki, saat ini jamu atau obat herbal menjadi pilihan masyarakat modern. “Kami menawarkan produk yang memiliki rasa manis dengan kemasan menarik sehingga mudah dikonsumsi,” kata Irwan.

Sebagai pendukung utama festival ini, kata Irwan, Sido Muncul ikut mendukung upaya Kraton Ngayogyakarta untuk melestarikan jamu, penjual, dan cara pembuatannya. “Saat orang mengalami gejala flu secara otomatis mengonsumsi jamu tolak angin. Ini mengembalikan tradisi masa lalu kalau sakit orang minum jamu,” tuturnya.

Dia menjelaskan, selain pasar nasional yang terbuka luas, pasar internasional juga masih terbuka untuk produk jamu tradisional. Ekspor produk jamu Sido Muncul sudah merambah ke lima benua. Paling banyak diminati di Timur Tengah, terutama produk tolak angin, kuku bima, dan tolak linu. Festival Jamu tersebut juga dihadiri oleh Mikha Tembayong yang didaulat menjadi brand ambassador untuk mempromosikan produk terbaru dari Sido Muncul yaitu Tolak Linu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya