SOLOPOS.COM - Lurah Bangunharjo, Sewon, Bantul, DIY, Yuni Ardi Wibowo, sambil mengenakan APD mengoordinasi tim pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, BANTUL – Kematian pasien Covid-19 di Bantul beberapa waktu terakhir masih tinggi. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga pemulasaran dan pemakaman membuat sejumlah pihak turun langsung ke lapangan. Salah satunya yang dilakukan oleh Lurah Bangunharjo, Sewon, Bantul, DIY, Yuni Ardi Wibowo.

Yuni mengaku kematian yang meningkat membuat 8 anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bangunharjo yang bertugas melakukan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 kewalahan. Oleh karena itu, dirinya memutuskan untuk turun ke lapangan dan membantu pemulasaran jenazah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena menggunakan APD lengkap, keluarga almarhumah biasanya tidak mengetahui, jika saya turun dan membantu pemulasaran,” kata Yuni, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Sekarat, PKL Malioboro Jogja Berharap Diizinkan Dagang Lagi

Menurut Yuni, dengan tidak diketahuinya dirinya sebagai lurah dan ikut melakukan pemulasaran, maka dirinya merasa lebih leluasa saat membantu pemulasaran.

Yuni mengungkapkan biasanya seusai tim pemulasaraan bertugas, maka akan langsung disusul oleh tim pemakaman yang menguburkan jenazah. Sejauh ini, ada dua petugas dari FPRB di setiap dusun di Bangunharjo yang menguburkan jenazah.

Sementara untuk memastikan keamanan baik petugas pemulasaran maupun pemakaman, Yuni memastikan APD yang dikenakannya bersama dengan petugas lainnya aman, tertutup rapat dan tidak bocor.

“Karena jenazah yang kami pulasarakan dan makamkan adalah jenazah Covid-19. Maka kami cek benar-benar APD yang kami kenakan. Jangan ada celah dan kebocoran,” ucap Yuni.

Baca Juga: Mobil Dinas Camat di Bantul Jadi Armada Antar Jemput Pasien

Tim Pemulasaraan Mandiri

Sekda Bantul, Helmi Jamharis, terus mendorong tiap kalurahan (desa) di Bumi Projotamansari untuk memiliki tim pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19. Jika tidak, maka pemulasaran dan pemakaman jenazah akan ditangani oleh kalurahan lain dan tim pemakaman dan pemulasaran dari Satpol PP Bantul.

“Kami berharap agar ada gotong royong menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.

Sementara Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta, mengatakan dari 75 kalurahan di Bantul, hanya enam yang bisa melakukan pemulasaran dan pemakaman pasien Covid-19 sendiri. Kemudian 25 lainnya baru dalam tahap akan siap melakukan pemulasaran dan pemakaman sendiri.

“Sementara sisanya belum siap untuk melakukan pemulasaran dan pemakaman. Untuk itu mereka meminta bantuan tim kami,” jelas Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya