SOLOPOS.COM - Ketua TP PKK Solo, Selvi Ananda menjelaskan tentang upaya yang dilakukan untuk menekan angka kematian ibu hamil, Sabtu (23/4/2022) sore di Loji Gandrung. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Solo yang juga istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, memberikan tanggapannya terkait masih tingginya angka kematian ibu hamil di Kota Bengawan pada 2021.

Ia mengakui tingginya angka kematian ibu hamil di Solo masih menjadi pekerjaan rumah (PR) baginya. Menurut Selvi, peran keluarga terhadap kesehatan ibu hamil sangat penting, terutama peran suami.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya kemarin kan kematian angka ibu hamil itu masih jadi PR. Kami menggandeng berbagai pihak untuk memberikan tambahan gizi ibu-ibu hamil,” ujar dia saat diwawancara wartawan di Loji Gandrung, Sabtu (23/4/2022).

Selvi mengungkapkan beberapa waktu terakhir telah dilakukan sosialisasi untuk rajin kontrol kondisi kehamilan untuk mendapatkan multivitamin. Langkah itu penting agar para ibu hamil mendapatkan multivitamin.

Baca Juga: Disorot, Angka Kematian Ibu Hamil di Solo Capai 76,64 Persen

“Kemarin kan juga ibu hamil mendapatkan bantuan multivitamin. Lah itu juga salah satunya untuk mengantisipasi hal tersebut. Jadi kami menggandeng banyak pihak untuk menekan angka itu [kematian ibu hamil],” urai dia.

Apalagi menurut mantan Puteri Solo ini, programnya mendapat respons positif para ibu hamil. “Ibu hamil yang dapat bantuan multivitamin itu sangat positif responsnya, karena sangat berguna untuk kehamilan, janin, dan kesehatan,” kata dia.

Selvi mengatakan Pemprov Jateng memang punya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang merupakan pendampingan kepada ibu-ibu hamil. Program itu mendorong ibu hamil untuk kontrol ke puskesmas.

Baca Juga: Angka Kematian Ibu Hamil di Solo Tinggi, Begini Reaksi Gibran

“Untuk mendapatkan layanan gratis. Jadi nanti dicek secara berkala, bila ada keluhan bisa segera ditangani untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan menekan angka kematian ibu dan bayi,” kata ibu dari dua anak itu.

Disinggung penyebab tingginya angka kematian ibu hamil di Solo, menurut Selvi karena banyak faktor. Tapi yang utama karena kesehatan yang tak dimonitor selama kehamilan. Ibu hamil setidaknya periksa empat kali.

“Penting sekali ibu hamil periksa kehamilan untuk mengetahui perkembangan seperti apa. Apakah berat badan sudah cukup atau belum, dan sebagainya. Jadi harus dimonitor secara berkala selama masa kehamilan,” urai dia.

Baca Juga: Tren Angka Kematian Ibu Hamil di Karanganyar Meningkat 3 Tahun Terakhir

Selvi juga menekankan pentingnya peran keluarga terdekat, utamanya suami. Sebab seorang ibu hamil harus mendapatkan dukungan sistem di lingkungan terdekatnya. Dukungan itu dalam berbagai hal termasuk tidak merokok.

“Suami juga harus memikirkan kualitas kesehatan, kalau bisa ya jangan merokok di dalam rumah kalau punya istri hamil atau anak balita. Sebab itu juga bisa memicu stunting. Di Jebres ada kampung bebas asap rokok,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya