SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. (Istimewa/MDMC Sragen)

Solopos.com, KULONPROGO -- Angka kematian akibat terpapar Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo didominasi kategori lanjut usia (lansia) mencapai 60 persen. Kematian lansia akibat Covid-19 disertai dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan kematian pasien positif Covid-19 khususnya warga lansia dengan usia di atas 60 tahun. Salah satu penyebabnya, akibat terlambat mendapatkan perawatan medis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Terlebih, warga lansia yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Itu akan memperburuk kondisi pasien yang terpapar Covid-19. Komorbid yang paling banyak dimiliki pasien Covid-19 di Kulonprogo. Yakni hipertensi dan diabetes melitus," kata Baning pada Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Gelombang Tinggi Perairan Selatan, BMKG Jogja Ingatkan Wisatawan

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, persentase warga yang terpapar Covid-19 yakni usia 41-50 tahun sebesar 11,5 persen. Kemudian, 51-60 tahun 27,8 persen, 60-70 tahun 37,3 persen, dan 70 tahun ke atas 16,3 persen.

"Selain itu, ada 209 lansia yang terpapar Covid-19 di Kulonprogo dengan usia 60 tahun ke atas. Untuk total kematian lansia ada 112 orang atau hampir 60 persen," jelas Baning.

Untuk diketahui, kasus kematian yang disumbang dari kasus Covid-19 di kabupaten Kulonprogo pada Mei 2021 mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca juga: Minimnya Kuota Vaksin Jadi Kendala Vaksinasi Tenaga Kependidikan di Kulonprogo

Masih Tinggi

Kenaikan tersebut perlu diantisipasi oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo. Karena beberapa bulan sebelumnya angka kematian kasus Covid-19 di Bumi Binangun cenderung landai.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati mengatakan tren peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 memang mulai terlihat sejak Maret. Dengan angka kasus meninggal dunia sebanyak 12 kasus kematian.

"Kemudian pada April 2021 angka kematian kasus positif Covid-19 menjadi 19 kasus. Untuk kasus kematian memang perlu kita waspadai. Di catatan kami sejak bulan maret terjadi peningkatan kasus kematian. Baik dari suspek probable maupun confirm. Tertinggi ada di bulan Mei sebanyak 27 kasus," kata Baning.

Baca juga: Viral, Jenazah di Makam Bojonegoro Ditemukan Masih Utuh

Sementara itu, rata-rata kasus positif Covid-19 di kabupaten Kulonprogo selama tiga bulan terakhir berada di angka 1.040 kasus positif Covid-19.

"Sedangkan, kasus positif Covid-19 yang terhitung sampai dengan akhir bulan Mei 2021 ini mencapai sekitar 718 kasus. Untuk perubahan kasus konfirmasi positif memang tidak ada perubahan signifikan. Namun untuk kematian ini yang memang perlu diwaspadai," kata Baning.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan angka kasus positif Covid-19 masih tinggi. Ditambah dengan angka kematian yang juga melonjak pada bulan Mei. Untuk itu warga diimbau menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 secara ketat.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya