SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sepanjang Januari hingga Juni 2020 ini terjadinya bencana kebakaran wilayah Kabupaten Sukoharjo telah mencapai 24 kasus yang penyebabnya didominasi hubungan arus pendek dan human error.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan bencana kebakaran semakin diwaspadai terutama di daerah padat penduduk dan lahan kosong, misanya di Kartasura, Grogol, Mojolaban, Gatak, Baki, Sukoharjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Kasus kebakaran banyak terjadi di lingkungan padat penduduk dan lahan kosong," katanya di Sukoharjo, Kamis (25/6/2020).

Merujuk data, Margono, menyebut kasus kebakaran didominasi karena kelalaian manusia hingga hubungan arus pendek atau korsleting. Penyebab kebakaran biasanya warga lupa mematikan kompor sehingga memicu kobaran api.

Ekspedisi Mudik 2024

Lagi Galau karena Hati, Ini Tanda-Tanda bila Jatuh Cinta

Kemudian kasus kebakaran di lahan kosong yang juga banyak terjadi di Sukoharjo karena ulah masyarakat yang membakar sampah sembarangan.

Padahal di musim kemarau seperti sekarang ini embusan angin sangat kencang sehingga jika terjadi bencana kebakaran mudah membesar. Parahnya lagi jika kebakaran merembet ke lingkungan perumahan warga.

“Jangan membakar sampah sembarang, terutama dekat lingkungan permukiman. Jika tertiup angin bisa merembet dan menyebabkan kebakaran,” katanya.

Guna mengantisipasi kebakaran, dia mengatakan terus memberikan sosialisasi dan simulasi penanganan jika terjadi bencana kebakaran. Simulasi kebakaran ini diberikan terutama ibu-ibu rumah tangga, instansi pemerintahan, swasta, termasuk kader PKK.

10 Berita Terpopuler: 206 Tugu Perguruan Silat akan Dirobohkan

Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran. “Supaya kasus kebakaran terus menurun,” katanya.

Dia menambahkan potensi kebakaran hutan juga meningkat saat musim kemarau. Di tahun lalu kebakaran hutan terjadi berulang kali di Sukoharjo bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan dan kawasan hutan.

Kelalaian Manusia

Bahkan tim pemadam kebakaran harus berjibaku selama beberapa hari untuk memadamkan api di kawasan hutan. Dia menuturkan kebakaran hutan banyak terjadi juga karena kelalaian manusia.

"Ada orang bakar sampah lalu ditinggalkan begitu saja hingga terjadi kebakaran hutan. Potensi kebakaran hutan ini yang kita waspadai juga di musim kemarau ini," katanya.

Tes Swab Covid-19 di Jateng Belum Sampai 1% dari Jumlah Penduduk

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bulu Heri Mulyadi mengatakan, Pemerintah Kecamatan Bulu mulai menyosialisasikan kondisi musim kemarau dan potensi kebakaran dengan melibatkan pihak desa terkait.

Materi yang disampaikan tidak hanya kekeringan yang menyebabkan warga kekurangan air, namun juga kebakaran.

“Memang sekarang di beberapa gunung di Kecamatan Bulu sedang viral didatangi wisatawan karena keindahan pemandangannya. Kami ingatkan juga untuk menjaga lingkungan dan tidak meninggalkan api masih menyala karena rawan menyebabkan kebakaran,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya