SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)–Memasuki musim kemarau, lahan pertanian pada delapan kecamatan di Klaten mengalami kekeringan.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Klaten, Wahyu Prasetyo menyatakan petani yang berada di delapan kecamatan itu diminta melakukan antisipasi dini mencegah ancaman kekeringan tersebut.  Delapan kecamatan terdapat di Kecamatan Manisrenggo, Prambanan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Karangdowo, Cawas, dan Pedan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wahyu menganjurkan kepada petani untuk mengalihkan dari pola tanam padi ke jenis tanaman palawija. Hal itu, menurutnya, juga sebagai langkah untuk mendukung Surat Edaran (SE) Bupati Klaten Sunarna tentang larangan tanam padi pada bulan Agustus-September. “Justru dengan musim kemarau ini, petani bisa memanfaatkan lahan pertanian untuk menamam palawija yang tidak membutuhkan banyak air,” terangnya saat dihubungi Espos, Minggu (10/7/2011).

Wahyu mengakui saat musim kemarau tiba, delapan kecamatan tersebut menjadi langganan kekeringan pada lahan pertanian. Oleh sebab itu, kata Wahyu, berbagai langkah preventif harus dilakukan oleh petani. “Saya mengimbau pada kelompok tani di delapan kecamatan itu memperbaiki saluran irigasi, terutama bagi yang sudah rusak dan tak berfungsi maksimal, agar pengairan lahan pertanian di wilayah setempat bisa merata,” paparnya.

Sumur pompa yang sudah diberikan pada kelompok tani, harap Wahyu, bisa difungsikan kembali untuk digunakan pada saat masa krisis air seperti musim kemarau ini.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya