SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai (HARIAN JOGJA/GIGIH M. HANAFI)

Harianjogja.com, JOGJA—Musim kemarau mengakibatkan kadar tanah air berkurang dan mempengaruhi kualitas cabai.

Pengawas Peredaran Barang dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM DIY, Sugiyono mengatakan, selama dua hari berturut-turut, harga cabai naik turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia persoalan ini bukan disebabkan kuantitas atau pasokan cabai yang turun. Melainkan lantaran musim kemarau yang mempengaruhi kualitas cabe.

“Tanah yang kering atau kadar air berkurang mengakibatkan tanaman cabai banyak yang layu, kulit berlipat-lipat dan tidak segar,” ungkap dia kepada Harian Jogja, Kamis (10/10/2013).

Dari sisi harga, komoditas tersebut selama tiga hari terakhir fluktuatif. Pada Senin (7/10) Disperindagkop dan UKM DIY merilis harga cabai merah keriting Rp33.334, cabai merah besar Rp29.334, cabai rawit hijau Rp24.000 dan cabai rawit merah Rp34.567.

Pada Selasa (8/10) harga cabai merah keriting Rp38.667, cabai merah besar Rp38.667, cabai rawit hijau Rp23.000 dan cabai rawit merah Rp36.667.

Sedangkan pada Rabu (10/10) harga cabai merah keriting Rp37.000, cabai merah besar Rp36.667, cabai rawit hijau Rp24.000 dan cabai rawit merah Rp37.000.

Meski harga cabai naik turun, jumlah permintaan tetap stabil. Pembeli yang cermat umumnya berburu cabai dengan kualitas yang baik dengan menunggu pasokan.

“Kalau ditanya sampai kapan, ya paling tidak sampai hujan turun atau pertengahan November,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya