SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasional drone atau pesawat tanpa awak. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kemarau 2016 meskipun terus diwarnai turun hujan, tetap saja menimbulkan kekeringan di Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah (BPBD Jateng) berencana memanfaatkan drone atau pesawat tanpa awak untuk memetakan daerah yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2016 ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dana dari pusat akan saya dorong untuk kabupaten-kota, salah satunya untuk anggaran pengadaan drone untuk memetakan area yang terdampak kekeringan, sekaligus melihat titik-titik sumber yang bisa diangkat guna pipanisasi serta pembuatan sumur sehingga ke depan tidak hanya sekadar droping air,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Kamis (28/7/2016).

Ia mengungkapkan bahwa dibutuhkan anggaran tidak lebih dari Rp20 juta untuk pengadaan satu unit drone. “Masing-masing BPBD di kabupaten/kota se-Jateng harus punya ‘drone’, untuk seluruh Jateng Rp8-9 miliar,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa program pipanisasi dan pembuatan sumur merupakan upaya prioritas BPBD Jateng dalam penanganan kekeringan. Upaya lain dari BPBD Jateng dalam mengantisipasi dampak musim kemarau adalah mengimbau masyarakat untuk “memanen” air hujan selama musim kemarau basah.

“Masyarakat terutama yang berada di Kabupaten Wonogiri, Klaten, dan Boyolali, diharapkan ‘memanen’ hujan dengan menampung di tempat-tempat yang disediakan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat di daerah yang rawan kekeringan untuk menabung air hujan sebagai persiapan menghadapi musim kemarau. “Pada daerah-daerah yang masih hujan karena kemarau basah ini agar masyarakatnya menabung air hujan supaya nanti bisa panen air saat terjadi kekeringan pada musim kemarau,” ujarnya.

Menurut Ganjar, menabung air hujan yang caranya cukup mudah dilakukan masyarakat itu merupakan salah satu antisipasi mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. “Cara menabung hujan itu sederhana, yakni air hujan yang diperkirakan masih turun di akhir Juli hingga Agustus 2016 ditampung ke bak penampungan atau drum dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pada kemarau,” katanya.

Terkait dengan hal tersebut, Ganjar meminta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah untuk mengecek ketersediaan embung-embung untuk menampung air hujan guna mengantisipasi kekeringan di Jateng, pada musim kemarau 2016.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya