SOLOPOS.COM - Rehan bersama Neneknya, Sadiyem, di rumahnya, Dusun Sidorejo, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Sabtu (11/7/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Keluarga anak berkebutuhan khusus (ABK) asal Wonogiri, Rehan, 14, mengandalkan hasil pertanian dan bantuan pemerintah untuk bertahan hidup.

Keluarga yang tinggal di Dusun Sidorejo, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri tersebut berusaha menerima suratan takdir tanpa mengeluh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Rehan adalah ABK asal Wonogiri yang tidak bisa duduk dan berjalan. Jika ingin bergerak atau berpindah tempat, ia mengesotkan badannya sambil tengkurap.

Klaim Pengurus: Pesilat Remaja Gatak Sukoharjo yang Meninggal Bukan Anggota PSHT

Saat ini Rehan tinggal bersama kakek, nenek, dan sepupunya. Nenek Rehan, Sadiyem, 70, mengatakan meski hidup dalam keterbatasan Rehan adalah anak penurut. Saat dimandikan dia tidak mudah menangis.

Makannya pun tidak sulit, bahkan terkadang ABK asal Wonogiri itu bisa makan lima kali dalam satu hari. Tentu, dengan porsi yang sedikit. Segala macam makanan disukai Rehan.

Makanan kesukaan Rehan adalam mi instan, sehingga Sadiyem selalu mempunyai stok mi instan. Masalahnya hanya, Rehan tidak mau makan jika tidak disuapi nenek atau kakeknya.

Mbah Jono Hilang 2 Hari Ditemukan Meninggal di Sungai Pondok Sragen

Hanya Mau Makan Disuapi Nenek atau Kakeknya

Meskipun dalam keadaan lapar, jika kakek dan neneknya tidak ada, Rehan tidak mau makan. “Rehan itu kalau makan maunya saya suapi. Kalau tidak sama kakeknya. Selain itu tidak mau. Rehan kalau siang tidak tidur. Saya tidak tega dia ditinggal sendiri. Jika ke sawah atau ada keperluan, saya menyuruh sepupunya untuk mengawasi Rehan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Baturetno, Sabtu (11/7/2020).

Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, selain hasil dari pertanian, Sadiyem juga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bantuan bagi keluarga ABK asal Wonogiri itu berupa uang dan beras yang diberikan setiap bulan.

Kisah Rehan, ABK Asal Wonogiri yang Bergerak dengan Badan Tengkurap

“Saya tidak berharap yang lebih. Yang penting cukup untuk makan berempat,” kata Sadiyem.

Rehan merupakan cucu dari anak ketiga Sadiyem yang meninggal dunia lima tahun lalu. Meski kondisi Rehan tidak seperti anak pada umumnya, Sadiyem sangat cinta dan tulus terhadap cucunya tersebut.

Setiap pagi dan sore, ia bersama dengan suaminya bergantian untuk memandikan ABK asal Wonogiri tersebut. Segalanya rela dilakukan demi sang cucu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya