SOLOPOS.COM - Pendaftaran program pemasangan alat kontrasepsi massal di Kediri. (JIBI/Solopos/Antara)

Keluarga Berencana di Kediri diwujudkan dengan menggratiskan pemasangan alat kontrasepsi.

Madiunpos.com, KEDIRI — Sedikitnya 60 perempuan atau ibu rumah tangga dari Kediri, Jawa Timur mengikuti program pemasangan alat kontrasepsi berupa implant dan intrauterine device (IUD) yang dilakukan secara cuma-cuma oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Kediri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami lakukan program ini secara massal, jadi mereka bisa mendapatkan alat kontrasepsi dan itu diberikan secara gratis,” kata Kepala Bidang Keluarga Berencana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Kediri Wiwik Fatowiyah di Kediri, Selasa (13/10/2015) .

Ekspedisi Mudik 2024

Wiwik juga menambahkan, kegiatan pemasangan alat kontrasepsi berupa implant dan IUD secara gratis tersebut sengaja dilakukan di rumah sakit. Hal itu dilakukan sebab di rumah sakit lebih steril dan dilakukan oleh ahlinya. Bahkan, untuk tim medis juga melibatkan ahli, baik bidan maupun perawat.

Ia mengatakan, animo masyarakat untuk ikut pemasangan alat kontrasepsi gratis tersebut cukup tinggi. Alat kontrasepsi berupa implant dan IUD mempunyai tenggat waktu yang cukup lama, antara 3 tahun-10 tahun. Hal ini berbeda dengan alat kontrasepsi lain, misalnya pil KB, ataupun kondom.

Untuk pemasangan tanpa dikenai biaya, perempuan Kedisi cukup menyerakan salinan kartu tanda penduduk.

Dua Cukup
Ia berharap dengan program pelayanan ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan keluarga sejahtera. Pemerintah juga mengajurkan agar dua anak cukup dalam program Keluarga Berencana (KB) sehingga keluarga akan lebih sejahtera.

Sukamti, salah seorang peserta pemasangan alat kontrasepsi massal itu mengaku sengaja ikut program tersebut. Selain karena faktor usia, ia ingin lebih konsentrasi mengurus kedua buah hatinya.

Ia mempunyai dua anak yang saat ini sudah duduk di bangku sekolah. Ia pun mengguanakan alat kontrasepsi berupa IUD yang mempunyai tenggat waktu cukup lama, sampai 10 tahun. “Anak saya sudah dua, dan itu sudah cukup,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya