SOLOPOS.COM - Logo BKKBN ilustrasi

Logo BKKBN ilustrasi

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah mengakui besarnya peran media dalam menanamkan konsep keluarga kecil bahagia dengan dua anak cukup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Media memiliki peran dan posisi yang sangat strategis di masyarakat, terutama dalam menyampaikan informasi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Tjondrorini seperti dikutip Antara, Sabtu (20/12/2014).

Hal tersebut diungkapkannya usai diskusi bertajuk “Peran Pengelola Media pada Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) Menyongsong Bonus Demografi” yang diprakarsai BKKBN Jateng.

Menurut dia, media menyampaikan beragam informasi kepada masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga lebih baik yang menjadi lingkup tugas BKKBN.

“Informasi-informasi yang disampaikan kepada masyarakat ini tidak hanya sekadar sampai tataran kognitif, pengetahuan. Namun, sampai pada tataran sikap dan perilaku masyarakat,” ujarnya.

Artinya, kata dia, media juga berperan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat menjadi lebih baik, seperti perencanaan keluarga sebaik-baiknya dengan cukup memiliki dua anak.

“Bagaimana merencanakan keluarga sebaik-baiknya, yakni keluarga kecil bahagia dengan dua anak cukup. Harapan kami, konsep keluarga kecil bahagia ini jadi ‘way of life’ setiap keluarga di Jateng,” ungkapnya.

Tjondrorini mengatakan sasaran utamanya adalah anak-anak muda yang akan menuju atau membentuk generasi baru sehingga mereka bisa merencanakan konsep keluarga dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu, pengajar FISIP Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang Munawar Noor menyoroti tantangan BKKBN ke depan dalam menjalankan perannya di bidang kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga.

“Membutuhkan komitmen semua pihak. Sekarang dari pendataan, belum ada institusi yang menyajikan berapa pastinya jumlah penduduk Indonesia. Ada yang 237 juta jiwa, ada yang 240 juta jiwa,” katanya.

Setiap institusi, kata Munawar, tidak pernah sama dalam menyajikan data sehingga berimplikasi dengan tugas pemerintah, misalnya terkait pengentasan kemiskinan karena data kemiskinan tidak pernah beres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya