SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, BOYOLALI–Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Dukuh Tegalrejo, Desa Wates, Simo, dinyatakan sebagai BKL terbaik se-Jawa Tengah (Jateng). Komunitas para orang lanjut usia (lansia) ini akan mewakili Jateng dalam kompetisi BKL tingkat Nasional yang diselenggarakan Badan Kependuduan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI).</p><p>Pengumuman ini disampaikan melalui surat tertulis oleh BKKBN Jateng. Dalam surat tertulis itu, ada tiga BKL se-Jateng yang masuk nominasi tiga besar. Urutan teratas adalah BKL Melati 1 Simo Boyolali, selanjutnya adalah BKL Wredatama Semarang dan BKL Sekar Melati Kabupaten Kendal.</p><p>"Ketiganya mewakili Jateng. Pengumuman juara Nasional akan disampaikan di Manado beberapa waktu ke depan," ujar Camat Simo, Hanung Mahendra, kepada Solopos.com, Senin (2/4/2018).</p><p>Hanung mengatakan, kompetisi kali ini bukanlah tujuan utama BKL Melati 1. Selama ini, BKL Melati 1 menjalankan kegiatan dan mencatat semua kegiatannya bukan semata-mata untuk memenangi sebuah perlombaan. Kegiatan BKL yang berdiri sejak 2010 itu dilakukan karena menjadi kebutuhan orang lansia dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka.</p><p>"Kalau pun sekarang, BKL Melati 1 dinyatakan terbaik se-Jateng, itu hanya bonus saja," ujarnya.</p><p>Hanung mewanti-wanti kepada para warga lansia dan kader lansia agar tak terlalu bergantung pada kompetisi tersebut. Ia meminta agar BKL Melati 1 tetap fokus menjalankan kegiatan yang sudah ada dengan tertib, bertanggung jawab, dan penuh ke kecintaan.</p><p>"Biarlah mengalir apa adanya, wajar, tanpa dibuat-buat. Jangan hanya karena ikut lomba ini, terus memberikan <em>lips service</em> berlebihan. Penilaian ini kan wajar sehingga kalau memang menang, ya sudah semestinya, bukan karena rekayasa," terang Hanung.</p><p>Ketua BKL Melati 1 Desa Wates, Simo, Ngatmi, 71, mengaku sangat bersyukur bisa ikut kompetisi Nasional mewakili Jateng kali ini. Pensiunan guru ini berharap, kepercayaan yang diberikan kepada BKL Melati 1 bisa memotivasi para orang lansia lainnya agar tetap produktif meski usia sudah senja.</p><p>"Selama ini, kami juga bikin kegiatan apa adanya. Enggak dibuat-buat. Sejak berdiri 2010 lalu semua kegiatan tercatat dan terdokumentasikan," ujarnya.</p><p>Menurut Ngatmi, parameter BKL dinilai baik dan tidak itu adalah konsistensi kegiatan. Konsistensi ini diukur dari sejauh mana pengurus mampu membuktikannnya dari laporan administrasi harian, bulanan, dan tahunan.</p><p>"Semua laporan kami tercatat sejak 2010. Bukunya masih ada semua, jadi tak dibuat-buat. Mungkin ini yang menjadi salah satu parameter penilaian lomba ini," terangnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya