SOLOPOS.COM - Webinar dalam rangka Hari Kartini bertema Inspirasi Kartini Masa Kini, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (21/4/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — R. A. Kartini tetap menjadi tokoh inspiratif bagi perempuan zaman sekarang. Di mata perempuan era saat ini, Kartini bukan sekadar wanita pemberani tapi memiliki daya juang untuk merealisasikan mimpi.

Bagi Astrid Widayani, sosok kartini merupakan wanita yang memiliki daya juang tinggi dalam mencapai cita-citanya. Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta-Universitas Surakarta dan Ketua yayasan Pendidikan Widya Nusantara -Surkarta Tourism Academy (Akparta) itu menilai banyak nilai yang dapat diambil dari seorang Kartini.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Nilai-nilai yang bisa saya ambil dari kisah Kartini adalah ketika kita punya mimpi, harus kita perjuangkan, harus kita tuangkan. Kalau Kartini dituangkan dengan tulisannya, mingkin sekarang dengan hal lain yang sesuai,” kata dia.

Baca Juga: Hari Kartini, Gubernur Jatim Konvoi Bersama Pengemudi Ojol Perempuan

Kedua, Kartini merupakan sosok wanita yang mampu menanfaatkan privilege dengan baik.

“Ada orang punya privilege tapi tidak dimanfaatkan. Kartini pun termasuk keluarga berada dan dinikahkan dengan bupati. Itu juga menjadi privilege yang bisa menggerakkan eranya pada waku itu,” jelas dia.

Namun untuk yang belum memiliki privilege, dia mengimbau untk tidak berkecil hati. Hal itu bisa didapatkan dengan memanfaatkan lingkungan yang ada agar bisa bergerak bersama.

Sedangkan bagi Owner Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Lydia Hartono, memandang Kartini sebagai wanita yang sangat terbuka pikirannya. “Dia pintar, gigih berjuang dan open minded banget. Jadi dia mengerti adat Jawa. Memang adat itu harus dihormati, tapi adat juga pasti ada kekuranganya. Di situlah dia berani menuangkan gagasannya dalam sebuah tulisan waktu itu,” kata dia.

Baca Juga: Sekolah di Sragen Ini Peringati Hari Kartini dengan Bagi-Bagi Takjil

Di sisi lain menurut Lydia, Kartini juga orang yang sangat fleksibel. Kartini memiliki cita-cita untuk bisa sekolah di Belanda, tapi kemudian menikah. “Dari pernikahan itu dia justru bisa mendirikan sekolah wanita. Jadi kadang meski kita sudah merencanakan, tapi mungkin memang ada jalan lain yang lebih baik yang telah dipersiapkan untuk kita,” kata dia.

COO Widodo Makmur Perkasa Group, Mega Nurfitriyana, memiliki pandangan lain mengenai sosok Kartini. “Kalau dari sudut pandang saya, Kartini seorang pejuang dalam merealisasikan mimpi dan gagasan. Saya juga belajar dari Kartini untuk menyuarakan apa yang ada di pikiran, tidak hanya lewat tulisan tapi juga eksekusinya,” jelas dia.

Sebagai generasi muda, dia sangat berterimakasih kepada Kartini. Sebab berkat perjuangannya, membuat kami bisa berada di posisi saat ini.

Baca Juga: Kartini Masa Kini Soloraya: Jatuh Bangun Kelola Perusahaan di Usia Muda 

“Dimana dia mendobrak stigma terhadap perempuan dan memberikan jalan bagi genereasi berikutnya untuk menggapai mimpi,” kata dia.

Sedangkan Owner Bateeq dan CEO PT Dan Liris, Michelle Tjokrosaputro, menilai Kartini merupakan seorang yang punya keberanian untuk mempertanyakan batasan yang dialami.

“Banyak yang tidak berani mempertanyakan pemikiran yang diterapkan di sisoal yang kemudian merasa, ya sudah itu nasib saya. Tapi dia [Kartini] juga punya kerendahan hati menerima bahwa dia hidup di zaman yang masih ada kondisi-kondisi yang tidak adil,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya