SOLOPOS.COM - Dicky Sumarsono. (Istimewa)

Solopos.com, GRESIK — CEO dan Founder Azana Hotels & Resorts Dicky Sumarsono yakin industri perhotelan akan lebih menggeliat pada 2022. Tahun depan, Azana Hotels & Resorts akan ekspansi besar-besaran dengan mengelola 18 hotel lagi.

Tidak hanya itu, Azana Hotels & Resorts tengah bersiap melakukan merger dengan beberapa perusahaan teknologi dan perusahaan modal ventura untuk memperkuat ekosistem Azana Hotel di masa mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dicky mengatakan mungkin tidak ada kesempatan besar sebaik periode saat ini untuk terus melakukan eksperimen baru lalu mengoptimalkannya dan melihat hasilnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini kita berada di zaman yang sangat mengagumkan, situasi yang paling hebat dalam sejarah yang dikelilingi oleh banyak peluang, yang dapat kita manfaatkan secara optimal, selama kita bisa menggeser alokasi sumber daya yang kita miliki ke wilayah yang memiliki peluang paling besar untuk tumbuh,” ujar Dicky di sela-sela acara Leader Conference 2021 dengan tema “Reap The Race For Today’s Biggest Challenge & Opportunity” di Front One Hotel Gresik, akhir Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Alhamdulillaah, Indonesia Bakal Punya Hotel di Arab Saudi

Kegiatan itu diikuti sekitar 200 leader hotel Azana se-Indonesia yang terdiri atas general manager, dept. head, termasuk beberapa owner hotel yang juga turut serta dalam acara tersebut.

“Sekarang siapa pun yang bisa melihat serta membaca perubahan lebih cepat dan langsung mengaplikasikannya, maka mereka yang akan dapat lebih banyak,” lanjut dia.

Di acara conference tersebut Azana juga menampilkan tamu pembicara dari industri berbeda yang menjadi partner bisnis Azana yaitu Fera Atmaja, Chief Marketing Officer Bradztory dan Steven Leonardo, Area Manager Central Pegipegi.

Acara conference seperti ini secara rutin diadakan oleh Azana setiap tahun sekali selain untuk mengasah kepiawaian berpikir dan bertindak para leader di Azana Hotel. Dicky menegaskan kembali tentang landscape bisnis hotel terbaru tahun 2022. Dia juga mengajak untuk mengubah mindset seluruh leader yang terdiri atas spirituality, identitiy, values, dan beliefs.

Baca Juga: Tak Main-Main! Anak Muda Punya Peran Besar Tentukan Arah Presidensi G20

“Meningkatkan kapasitas bukan hanya sekadar memperbaiki kapabilitasnya saja, juga memberikan taktik cara scale up omzet, sambil memberikan strategi bisnis terbaru untuk meraih keunggulan kompetitif yang signifikan, serta menangkap peluang bisnis baru di hotel industry yang hotel lain belum pikirkan,” kata dia.

Saat ini Azana mengelola 61 hotel di seluruh Indonesia, dengan brand Votel, Front One, Azana Style, The Azana Hotel, Azana Essence, dan beberapa white label brand seperti The Cube Hotel, De Laxston Hotel, Braling Grand Hotel, Façade Hotel, Grand Amira Hotel, dan Urban Style Hotel.

Dengan tingkat hunian sejak Agustus hingga November 2021 rata-rata berada di atas 70% dan dengan pertumbuhan Azana Hotel di Indonesia yang semakin cepat, ditambah masih ada sekitar 18 hotel lagi yang akan dioperasionalkan oleh Azana pada 2022, pada akhir tahun depan total Azana hotel optimistis akan mengoperasikan sekitar 79 hotel.

“Azana selalu melakukan eksplorasi berbagai peluang, berinovasi, terus melakukan berbagai macam eksperimen setiap bulan, lalu mengambil langkah baru yang supercepat dan berfokus meraih keunggulan kompetitif berkelanjutan dengan terus menangkap peluang bisnis baru dari keinginan customer yang belum terpenuhi, karena customer is a moving target yang keinginannya sangat cepat berubah,” kata dia.

Tantangan VUCA

Dicky menyebut Azana Hotels menyadari lanskap bisnis hotel saat ini bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, telah terjadi yang namanya VUCA (volatile, uncertain, complexity, dan ambiguity) oleh sebab itu, harus ditandingi juga dengan VUCA juga yang artinya vision, understanding, clarity, dan agilty.

Baca Juga: Beban Multipel Generasi Sandwich Atur Keuangan di Masa Pandemi

Dia optimistis penanganan Covid-19 di Indonesia kian membaik dan hal itu akan meningkatkan frekuensi kegiatan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata maupun bisnis yang pada akhirnya berdampak sangat postif pada dunia usaha.

“Tanda-tanda akselerasi pemulihan industri hotel secara nasional semakin terlihat jelas sejak September 2021 lalu, hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan tingkat kunjungan turis domestik, pemesanan tiket pesawat yang tinggi, jadwal kereta api yang mulai normal, padatnya arus lalu lintas, aktivitas objek wisata yang mulai ramai, serta aktivitas yang dilakukan di hotel juga tingkat hunian yang naik tajam.”

Dia mengatakan pasar domestik Indonesia sangat kuat sehingga cukup besar untuk membantu pemulihan industri pariwisata dan perhotelan Indonesia. Dia pun yakin pada 2022 pasar domestik akan pulih sehingga bisnis hotel akan kembali menggeliat di tahun 2022.

Pada kesempatan lain di acara Leader Conference tersebut, Dicky juga menyampaikan bahwa leader di hotel bukan hanya sekadar memikirikan omzet saja tetapi juga aset penting yang berupa brand, customer, network, database, kolaborasi, dan superteam.

Baca Juga: Dilema Momen Libur Nataru, Hotel Pilih Tunggu Aturan Main PPKM Level 3

Dia menilai hotel yang akan sukses ke depannya adalah bukan hotel yang paling besar dan paling bagus dengan karyawan yang paling lengkap, melainkan hotel yang paling mengerti customer yang bisa mengantisipasi segala kebutuhan customer dan yang bisa menyajikan solusi untuk customer bahkan sebelum customer tersebut memintanya. Dengan hal itu, inovasinya tidak terfokus pada pesaing dan teknologi namun lebih ke pendekatan human/customer centric.

Di acara tersebut, Dicky meminta kepada para leader untuk membangun momentum secara optimal dengan mengikuti perubahan perilaku customer, mengidentifikasi peluang baru secara terus menerus, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, mengubah cara kerja tim, menyesuaikan portfolio produk, melakukan eksperimen ke chanel-chanel baru (online & offline), berfokus hanya di pasar yang gemuk dan tumbuh saja, serta mengoptimalkan aspek digital.

Golden moment of hospitality industry sudah siap kita jelang. Namun hanya mereka yang tidak menunda, yang punya kekuatan daya tangkap, tetap membangun momentum, punya strategi bisnis yang inovatif, mindset yang explorative dan adaptif yang akan meraih manisnya masa ini,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya