SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Akibat overload, pasien memilih di IGD RSUD Karanganyar (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Akibat overload, pasien memilih di IGD RSUD Karanganyar (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 20 pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar terpaksa ngendon di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena belum mendapatkan jatah tempat di bangsal perawatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com di RSUD Karanganyar, Senin (5/8/2013), sejumlah pasien tampak tergolek di dipan tambahan yang disiapkan di lorong IGD. Sementara itu, ruang transit pasien di IGD juga telah penuh terisi oleh pasien yang mengantri bangsal.

Kepala sif pagi perawat di IGD RSUD Karanganyar, Wisnu Utomo, mengatakan sedikitnya terdapat 20 pasien rawat inap yang telah mengantre di IGD selama satu hingga tiga hari.
“Kapasitas IGD sekitar 20 dipan, semuanya sudah penuh terisi pasien, mulai dari yang di dalam ruang transit hingga yang di lorong. Dulu bahkan ada yang mengantre hingga sepekan,” ujarnya saat dijumpai Solopos di IGD, Senin.

Akibat membeludaknya ruang transit di IGD, lanjut Wisnu, pihaknya terpaksa menawarkan pasien yang baru datang untuk menjalani rawat inap di rumah sakit lain. Menurutnya, sebagian besar pasien kelas III yang berobat di RSUD Karanganyar merupakan peserta Jamkesmas maupun Jamkesda.

“Kami bukannya menolak, kami hanya sampaikan kondisinya seperti ini, terserah pasien mau tetap mengantri kamar atau mencari rumah sakit lain yang juga melayani peserta Jamkesmas,” tutur dia.

Sementara itu, seorang pasien asal Mojogedang, Padmo Siman, 65, terpaksa menjalani perawatan di kursi tunggu lantaran dipan di IGD telah penuh. Padmo merupakan penderita penyakit diabetes yang baru tiba di rumah sakit pada Senin siang. Begitu tiba di IGD, dia langsung mendapat perawatan dari tim medis, seperti pemasangan infus dan pemeriksaan tekanan darah.

“Terpaksa duduk di kursi dulu soalnya dipan di dalam penuh. Nanti, kalau pasien yang di IGD sudah ada yang masuk bangsal, maka bapak ini [Padmo] dapat pindah ke dipan,” terang Wisnu.

Saat diminta konfirmasi, Direktur RSUD Karanganyar, G Mariyadi, menjelaskan kondisi bangsal kelas III memang telah overload sejak dua tahun terakhir. Oleh karena itu, banyak pasien yang terpaksa ngendon di IGD sebelum mendapatkan jatah kamar perawatan.
Menurut Mariyadi, hanya terdapat 40 ranjang di bangsal kelas III dari total 177 ranjang yang tersedia di RSUD. Sementara, sedikitnya 60 pasien kelas III datang ke RSUD untuk menjalani rawat inap setiap harinya. Idealnya, imbuh dia, sedikitnya terdapat 250 ranjang perawatan dengan prioritas untuk bangsal kelas III.

Mariyadi menyatakan pihaknya telah menyiapkan sebuah bangsal tambahan dengan kapasitas 62 ranjang untuk pasien kelas III yang akan diresmikan pada Januari 2014 mendatang. Setelah itu, RSUD juga berencana kembali membangun sebuah bangsal kelas III dengan kapasitas 32 ranjang.  Dengan upaya tersebut, Mariyadi berharap rumah sakit itu dapat menampung seluruh pasien peserta Jamkesmas dan Jamkesda dari seluruh wilayah Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya