SOLOPOS.COM - Ilustrasi Daging Sapi (Dok/JIBI/Solopos)

Kelangkaan daging sapi memaksa pemerintah membuka keran impor sapi potong. Padahal, ada pasokan lebih di sebagian daerah.

Solopos.com, BOGOR — Lonjakan harga dan kelangkaan daging sapi mendera DKI Jakarta, Banten, dan Bandung memaksa pemerintah membuka keran impor sapi potong. Justru pada saat yang sama, Jawa Timur mengalami surplus hingga lebih dari 500.000 ekor sapi per tahun.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, saat ini kebutuhan sapi di provinsi yang dipimpinnya mencapai 450.000 ekor per tahun. Adapun populasi ternak sapi di Jatim mencapai 4,3 juta ekor.

“Kita kelebihan setahun itu ada 520.000 ekor sapi. Kelebihan ini kita kirim ke Jakarta, Bandung, Jawa Barat, dan Kalimantan,” kata Soekarwo di Istana Bogor, Selasa (11/8/2015).

Menurut Soekarwo, kelebihan tersebut didorong oleh tingginya angka kelahiran ternak sapi di Jatim yang mencapai 1.150.000 ekor per tahun. Tingginya jumlah ternak sapi membuat gejolak harga daging sapi di Jatim relatif terkendali lantaran pasokan yang memadai.

“Harga naik, tetapi tidak sampai Rp140.000-150.000/kg. Paling tinggi Rp110.000, itu di Surabaya dan sekitarnya. Kalau di pinggiran, harga masih Rp95.000-Rp100.000/kg,” tuturnya.

Sentra peternakan sapi di Jatim antara lain berlokasi di Blitar, Kediri, dan Probolinggo. Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemprov Jatim, produksi daging sapi di provinsi ini mencapai 96.372 ton pada 2013 dan mencapai 93.551 ton pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya