SOLOPOS.COM - Ilustrasi mandi pakai sabun antiseptik (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Rekha Tailor, seorang dokter kosmetik Inggris yang membidangi health and aesthetics, mengakui mandi merupakan cara yang diperlukan untuk membersihkan keringat dan sel kulit mati, menghilangkan kotoran, dan mencegah bau badan. Tetapi kelamaan mandi menurutnya juga bisa berdampak negatif pada kulit.

Karena itulah, dokter memberikan peringatan dampak buruk mandi terlalu lama. "Mencuci kulit terlalu sering dan dalam waktu lama dapat menghilangkan minyak alami dan mempengaruhi bakteri alami yang tumbuh di sana untuk mendukung sistem kekebalan Anda," ujarnya dilansir dari Express.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pandangan ini telah digaungkan oleh badan kesehatan, seperti Harvard Health. Menurut Harvard Health, kulit normal dan sehat mempertahankan lapisan minyak dan keseimbangan bakteri "baik" dan mikroorganisme lainnya. “Mencuci dan menggosok menghilangkan ini, terutama jika airnya panas,” tubuh kesehatan memperingatkan.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Jujur & Bisa Dipercaya

Selain membahayakan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan bakteri alami dapat menyebabkan masalah. Pertama, kulit bisa menjadi kering, teriritasi, atau gatal. Dan kedua, kulit yang kering dan pecah-pecah memungkinkan bakteri dan alergen untuk memecahkan penghalang yang seharusnya disediakan oleh kulit, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi kulit dan reaksi alergi.

Menurut Tailor, saran umum untuk mandi lebih pendek lebih baik, dengan beberapa ahli menyarankan bahwa lima menit sudah cukup lama. Tailor beranggapan mandi setiap hari dapat menyebabkan efek buruk juga. "Ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak mandi setiap hari akan menghasilkan kualitas kulit yang lebih baik.

Teori di baliknya adalah bahwa hal itu memungkinkan minyak alami kulit beregenerasi sehingga kulit mempertahankan kelembapan dan hidrasi lebih baik. Agar kulit tetap sehat, ia perlu mempertahankan lapisan minyak. Terlebih lagi, produk yang Anda gunakan saat mandi dapat merusak pertahanan alami kulit Anda.

Jaga Mikrobioma

Tailor menjelaskan kulit manusia terdiri atas mikrobioma—istilah ini digunakan untuk menggambarkan semua organisme yang hidup di kulit kita. "Ini termasuk bakteri, jamur dan virus dan sebagainya. Jika keseimbangan mikroorganisme ini dan jika diubah terlalu banyak dengan shower gel dan terlalu banyak mencuci, kulit dapat kehilangan mekanisme pertahanan alaminya dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga kulit lebih rentan terhadap masalah seperti kekeringan, infeksi dan kepekaan," paparnya.

Ia menjelaskan, bagi orang dengan kondisi kulit seperti psoriasis atau eksim, mandi bisa memperparah gejalanya. Para ahli menyarankan bahwa mandi beberapa kali seminggu sudah cukup "Meskipun tidak ada frekuensi yang ideal, para ahli menyarankan bahwa mandi beberapa kali seminggu sudah cukup bagi kebanyakan orang," lapor Harvard Health.

Kecuali, jika Anda merasa teramat kotor, berkeringat, atau memiliki alasan lain untuk lebih sering mandi.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya