SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, PARIS — Pemerintah Prancis memangkas periode isolasi untuk warga yang terpapar Covid-19 dari 10 hari menjadi tujuh hari.

Prancis mengikuti kebijakan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, yang memotong periode isolasi untuk mencegah gangguan pada industri karena kekurangan staf.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Isolasi ini dapat dicabut setelah lima hari jika hasil tes negatif. Bagi warga yang tidak divaksinasi harus mengasingkan diri selama 10 hari,” Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran seperti dilansir Antaranews.

Dia juga mengatakan varian baru Covid-19, Omicron, sulit dihentikan karena terlalu mudah menular, kecuali jika lockdown ketat diberlakukan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, China Tidak Gelar Pesta Tahun Baru

Dalam pidato Malam Tahun Baru, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan beberapa pekan ke depan akan sulit karena adanya varian Omicron.

Namun, Macron tidak akan memaksakan untuk memberlakukan pembatasan baru sebagai upaya menahan penyebaran virus corona.

“Kami akan tetap waspada sepanjang Januari”, kata Veran dan menambahkan bahwa penyebaran yang dipicu oleh Omicron saat ini bisa menjadi yang terakhir.

Prancis menjadi negara keenam di dunia yang melaporkan lebih dari 10 juta infeksi Covid-19 sejak awal pandemi, menurut data resmi yang diterbitkan Sabtu (1/1/2022).

Otoritas kesehatan Prancis melaporkan sebanyak 219.126 kasus terkonfirmasi baru dalam periode 24 jam, yang menjadi hari keempat berturut-turut negara itu mencatat lebih dari 200.000 kasus.

Baca Juga: Omicron Merebak, Malaysia Setop Izin Perjalanan Umrah di 2022

Prancis menyusul Amerika Serikat, India, Brasil, Inggris, dan Rusia yang telah memiliki lebih dari 10 juta kasus. Angka per Sabtu merupakan tertinggi kedua setelah rekor 232.200 pada Jumat (31/12/2021).

Pemerintah mengatakan pada Sabtu pagi bahwa mulai Senin (3/1/2022) memakai masker di ruang publik wajib bagi anak-anak usia minimal enam tahun yang dari sebelumnya 11 tahun.

Beberapa kota besar, termasuk Paris dan Lyon, sudah memberlakukan kembali kewajiban pemakaian masker di jalan-jalan bagi semua orang.

Rata-rata pergerakan kasus mingguan di Prancis naik ke level tertinggi sepanjang pandemi sebanyak 157.651, melonjak hampir lima kali lipat dalam satu bulan.

Jumlah pasien rawat inap akibat Covid-19 telah meningkat 96 kasus dalam 24 jam, mencapai puncak lebih dari tujuh bulan sebanyak 18.811 kasus. Namun, angka itu masih nyaris setengahnya dari rekor 33.497 kasus pada November 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya