SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekeringan Sragen yang melanda 11 kecamatan berpotensi meluas.

Solopos.com, SRAGEN — Dari 11 kecamatan yang rawan kekeringan di Bumi Sukowati, baru tiga kecamatan yang mendapat bantuan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen. Bisa jadi kekeringan itu akan meluas ke kecamatan lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi (Kasi) Bantuan Sosial (Bansos) Korban Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Budi Paryono, mengatakan terdapat 11 kecamatan yang rawan kekeringan. Dia telah mengirim surat edaran (SE) kepada para camat supaya memetakan kekeringan di wilayah masing-masing sejak awal Juli lalu. Namun, baru tiga camat yang mengajukan bantuan air bersih.

“Saya belum tahu kondisi riilnya seperti apa. Kalau camat tidak mengajukan bantuan air bersih, berarti dampak kemarau belum dirasakan warganya,” demikian kata Budi kepada Solopos.com di Sragen, Senin (27/7/2015).

Tiga kecamatan yang mendapat bantuan air bersih itu meliputi Miri, Tangen, dan Jenar. Budi percaya semua camat sudah memetakan tingkat kekeringan di wilayah masing-masing. Namun, kekeringan di sejumlah kecamatan masih bisa ditangani melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

“Pamsimas itu dibangun di desa-desa yang memiliki masalah kekurangan air bersih. Namun, tidak semua desa yang rawan kekeringan mendapat program Pamsimas,” kata dia.

Pamsimas dianggap membantu menanggulangi masalah kekeringan. Kendati demikian, tidak semua program Pamsimas bisa menanggulangi masalah kekeringan. “Di Desa Gebang, Sukodono, program Pamsimas dikelola dengan bagus. Sumurnya juga tidak ikut mengering saat musim kemarau seperti ini. Sementara di beberapa daerah lain, sumur Pamsimas ikut mengering,” terangnya.

Meski belum mendapat laporan dari para camat, Budi mengakui kekeringan di Sragen berpotensi meluas. Selain Miri, Tangen, dan Jenar, beberapa kecamatan seperti Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Kalijambe dan lainnya juga berpotensi kekeringan.

“Jika sewaktu-waktu ada permintaan bantuan air bersih, saya langsung berkoordinasi dengan PDAM. Bantuan air bersih itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi, dan mencuci. Bantuan air bersih itu tidak menyasar bidang pertanian,” ucapnya.

Direktur Umum PDAM Tirto Negoro Sragen, M. Sholeh, mengatakan bantuan air bersih disalurkan setiap hari sejak sebelum Lebaran lalu. PDAM menyediakan empat mobil tangki untuk mengedrop air. Masing-masing tangki berkapasitas 4.000 liter air.

“Rencananya, besok [hari ini] kami akan menyalurkan air ke wilayah Miri dan Tangen,” papar Sholeh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya