SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga Dusun Karanggede, Desa Jerukwudel, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul terpaksa memakai air Telaga Wotawati yang kotor untuk mandi dan cuci pakaian. Air bersih yang kian langka diprioritaskan untuk masak dan minum.

“Harus hemat karena perlu jalan jauh atau beli per tangki untuk mendapatkan air bersih,” ujar warga Karanggede, Gino, Selasa (3/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, memanfaatkan air telaga yang kotor umum terjadi selama musim kemarau. Tetangga Gino, Suwarti mengatakan untuk menyiasati air yang kotor, baju yang selesai dicuci akan dibilas dengan satu ember air bersih. Bila air bersih semakin langka, terpaksa pakaian langsung dikeringkan tanpa dibilas.

Ekspedisi Mudik 2024

Rasa gatal di kulit akibat mencuci dengan air kotor disebutnya biasa terjadi. Warga juga tidak mempersoalkan dan tidak memikirkan risiko yang ditimbulkan.

Air bersih hanya bisa didapatkan dengan cara membeli dengan harga Rp120.000 hingga Rp130.000 per taksi. Alternatif lain yang dapat ditempuh ialah mengambil air beberapa kilometer ke arah Pantai Sadeng atau Pantai Wediombo. Bantuan air bersih umumnya diberikan tiap dua pekan sekali. Namun hingga saat ini bantuan tersebut belum kunjung datang.

“Kalau ada bantuan, juga tidak bisa mencukupi karena hanya mendapatkan jatah dua jeriken saja,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya