SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Proyek pembuatan dua sumur dalam oleh PDAM Boyolali, masing-masing berlokasi di wilayah Pulisen, Kecamatan Boyolali dan Kecamatan Ampel, saat ini mencapai 95 persen. Proyek tersebut bakal disusul dengan pembuatan dua sumur dalam lainnya, masing-masing berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Boyolali, dan wilayah Desa Kebon Gulo, Kecamatan Musuk.

Terkait prediksi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung panjang akibat fenomena El-Nino, Direktur PDAM Boyolali, Cahyo Sumarso, mengaku tidak terlalu khawatir akan berdampak terhadap kebutuhan air bersih bagi pelanggan perusahaan tersebut. Pihaknya menyatakan optimistis pasokan air bersih tetap dapat terpenuhi. Menurut dia, keberadaan dua sumur dalam di Kecamatan Boyolali dan Kecamatan Ampel yang hampir selesai dibuat tersebut dapat segera dioperasikan musim kemarau tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tentunya pasokan air dari dua sumur dalam tersebut dapat dimanfaatkan sekaligus sebagai antisipasi agar pelanggan PDAM di Boyolali tidak sampai kekurangan air bersih saat musim kemarau ini,” tegas Cahyo ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin (16/6/2014).

Cadangan air bersih untuk pelanggan PDAM, ditambahkan Cahyo, juga ditunjang dengan ketersediaan cadangan air baku minimal 100.000 m3 di Embung Musuk. Menurut dia, embung di Musuk tersebut saat ini sudah terisi sekitar 100 meter kubik.

“Volume tersebut kami perkirakan mencukupi untuk membantu PDAM dalam pengadaan air bersih kepada pelanggan,” katanya.

Namun demikian, Cahyo juga mengingatkan agar masyarakat tetap hemat dalam pemakaian air.

“Jika tidak perlu, lebih baik kran ditutup agar air tidak terbuang percuma. Perlu diingat, masih banyak warga lain yang membutuhkan air bersih,” tandasnya.

Diakui Cahyo, pihaknya beberapa waktu terakhir ini menerima protes dari sejumlah pelanggan PDAM di kawasan Kecamatan Boyolali.

“Ya ada yang mengeluh air tidak lancar. Bahkan, pernah dalam sehari tidak mengalir sama sekali,” ungkapnya.

Cahyo menjelaskan hal itu disebabkan adanya kerusakan pompa air di bak penampungan di Singkil, Kecamatan Boyolali. Dengan kondisi tersebut, pihaknya terpaksa menggunakan pompa cadangan dengan kapasitas 25 liter/detik.

“Dampaknya, muncul keluhan dari sebagian pelanggan karena aliran air tidak lancar. Namun kini dipastikan aliran sudah lancar karena perbaikan pompa sudah selesai,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya