SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi.
Kali ini kasus terjadi di Kulonprogo dan Gunungkidul. Di Kulonprogo, siswa SD di Girimulyo, R, diduga melakukan kekerasan seksual dengan tetangganya yang masih anak balita, D, 4,5, akhir pekan lalu.

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, pada Jumat (6/6/2014) sekitar pukul 16.00 WIB Y mengajak D untuk mencari rumput. Selama mencari rumput, Y menitipkan D di rumah salah satu tetangga yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kebun. Satu jam kemudian, seusai mencari rumput, Y melihat anak perempuannya tersebut menangis dan merintih kesakitan sembari memegang kemaluannya.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“Lalu saya periksa kondisi anak saya dan menemukan ada luka,” ungkap Y dalam laporan kepada polisi, Minggu(8/6/2014) sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Y menanyakan kepada anaknya perihal luka tersebut dan sang anak mengaku mendapatkan kekerasan seksual yang dilakukan R. Mengetahui kejadian tersebut, ia segera melaporkan perbuatan pelaku ke kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan, mengungkapkan, kasus tersebut masih dalam pemeriksaan. Sekalipun masuk dalam kasus pidana, kata Ricky, pemidanaan terhadap pelaku merupakan langkah terakhir karena pelaku maupun korban tergolong anak di bawah umur. Ia akan memediasi keluarga korban dan pelaku.

Di Gunungkidul, dua siswa SD Piyaman, diduga melakukan tindakan menyimpang yang menjurus ke perbuatan orang dewasa. Menurut sumber yang enggan menyebutkan namanya, peristiwa itu terjadi sekitar 10 hari yang lalu. Namun, peristiwa tersebut dapat diselesaikan dengan kekeluargaan. Dampak dari peristiwa tersebut, seluruh wali murid dari Kelas I sampai Kelas VI dikumpulkan dan diminta meningkatkan pengawasan pada anaknya.

Kepala sekolah tempat dugaan kekerasan seksual terjadi di Gunungkidul, Karyani enggan berkomentar banyak terkait masalah itu. Dia berpendapat masalah tersebut telah selesai, apalagi peristiwa itu terjadi setahun yang lalu.

“Saya tidak akan berkomentar, karena itu sudah selesai. Kami juga sudah memanggil wali murid untuk bersama-sama berupaya agar peristiwa serupa tidak terulang kembali,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya