Solopos.com, GUNUNG KIDUL — Sebuah kampung di puncak timur situs gunungapi purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Provinsi DIY dikenal begitu unik. Luas kampung yang sekitar tujuh hektare hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga. Jumlah itu bukan kebetulan namun diatur ketentuan adat. Akses menuju Kampung Pitu begitu sulit. Jalan makadam yang diapit bebatuan andesit. Jalurnya pun curam.
Nama Kampung Pitu diciptakan pada 2015 oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Nglanggeran. Tujuannya, mempromosikan Kampung Pitu menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Gunung Kidul. Sebelumnya, Kampung Pitu dikenal dengan nama Tlogo yang mencuplik nama telaga, yakni Tlogo Guyangan.