SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi.dok

JOGJA-Kontingen Sumatra Utara menjuarai Kejuaraan Nasional Wushu Junior 2013 bertajuk “Piala Raja Hamengku Buwono X The Legend’s”, setelah meraih 18 medali emas, 12 perak, dan empat perunggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Atas prestasinya itu kontingen Sumatra Utara (Sumut) berhak membawa pulang piala berbentuk mahkota raja,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Kartika di Jogja, Rabu (19/6/2013).

Menurut dia pada penutupan Kejurnas Wushu Junior 2013 di GOR Amongrogo, posisi kedua ditempati kontingan DKI Jakarta yang memperoleh 15 medali emas, sembilan perak, dan tujuh perunggu, diikuti kontingen Jawa Barat dengan 10 medali emas, enam perak, dan sembilan perunggu.

Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai tuan rumah menempati posisi keempat dengan tujuh medali emas, delapan perak, dan empat perunggu, diikuti kontingen Jawa Timur dengan empat medali emas, delapan perak, dan 13 perunggu.

“Pelaksanaan Kejurnas Wushu Junior 2013 yang berlangsung sejak 15 Juni 2013 itu berjalan lancar dan sukses. Jika tidak ada halangan kejurnas akan digelar empat tahun lagi pada 2017,” katanya.

Manajer Tim DIY Kristiyan Nugroho mengatakan, hasil yang diraih kontingen DIY sudah maksimal karena beberapa atlet junior andalan telah naik ke jenjang senior.

Selain itu, kata dia, banyak atlet yang naik kelas di atasnya dan ditiadakannya kelas Junior D. Padahal, di kelas Junior D banyak atlet DIY yang potensial.

“Penampilan atlet DIY dalam kejurnas tersebut bagus, tetapi ketika harus bertanding melawan level di atasnya, mereka kalah pengalaman,” katanya.

Wakil Ketua Pengprov WI DIY yang juga pemilik Sasana Wushu Sinduadi, Andi S mengatakan, kejurnas tersebut diikuti sebanyak 490 atlet dari 24 Pengprov WI. Mereka berlomba di dua nomor, yakni taolu dan sanda.

“Sebanyak 380 atlet turun di nomor taolu sedangkan 109 atlet di nomor sanda. Nomor taolu terdiri atas kelas Junior A (15-18 tahun), Junior B (13-15 tahun), dan Junior C (12 tahun ke bawah), sedangkan nomor sanda terdiri atas kelompok putra dan putri usia 15-18 tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya