SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi (Antara)

Solopos.com, SOLO—Polresta Solo menargetkan 4.000 dosis vaksin dalam sehari untuk masyarakat Kota Solo hingga 17 Agustus mendatang. Pelaksanaan vaksinasi di Kota Solo ditargetkan mencapai 80 persen pada Agustus.

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan, Sabtu (7/8/2021), mengatakan pelaksanaan vaksinasi Merdeka Candi itu menindaklanjuti perintah Kapolri dan Kapolda Jawa Tengah. Hal itu juga untuk menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia sehingga proses vaksinasi digelar pada 5 Agustus hingga 17 Agustus mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: PPKM Level 4, Masyarakat Karanganyar Diminta Tak Gelar Lomba Agustusan

Ekspedisi Mudik 2024

“Sehari 4.000 sasaran vaksinasi di dua lokasi yakni di Graha Saba Buana dan Gelora Bung Karno Manahan. Pelaksanaan vaksinasi sudah di-launching oleh Kapolri di Semarang,” papar dia.

Ia menambahkan bagi masyarakat Solo dapat mendaftarkan diri melalui formulir online yang telah disebar oleh kepolisian. Lalu, masyarakat dapat mendaftar secara manual. Saat ini vaksinasi di Solo telah mencapai 70an persen. Ia optimis pada pertengahan Agustus vaksinasi telah mencapai 80 persen.

“Vaksinasi dikerjakan tiga unsur yakni TNI, Polri, dan Dinkes. Target itu secara keseluruhan di Solo. Kami dibantu sukarelawan,” papar dia.

Baca Juga: Gerebek 3 Pemabuk di Pos Ronda, Tim Sparta Polresta Solo Temukan Pedang

 

Belum Sasar Pelajar

Ia menambahkan 4.000 dosis vaksin sehari hanya berasal dari Vaksin Merdeka Candi. Jumlah itu di luar vaksin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Ia menyebut jumlah vaksin yang ditargetkan cukup banyak. Sehingga ia memerintahkan para Bhabinkamtibmas di wilayah untuk menjaring masyarakat yang sudah masuk kualifikasi vaksin untuk segera vaksin.

“Para Bhabinkamtibmas aktif koordinasi dengan ketua RT dan RW. Bahkan kami menyiapkan transportasi jika ada warga terkendala transportasi untuk menuju lokasi vaksinasi,” imbuh dia.

Ia menambahkan vaksinasi turut menyasar komunitas, organisasi masyarakat (ormas), ojek online dan pangkalan, seniman, pekerja pasar, hingga mahasiswa asal Papua. “Sementara sasaran 18 tahun ke atas, untuk pelajar belum kami lakukan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya