SOLOPOS.COM - Kondisi Masjid Sriwedari, Solo, yang mandek pembangunannya beberapa bulan terakhir, Rabu (15/12/2021) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Menara Masjid Taman Sriwedari Solo yang belakangan ramai diperbincangkan karena bikin heboh pengunjung CFD Solo, Minggu (29/5/2022) lalu, memiliki keistimewaan dibandingkan sejumlah masjid agung lain di Soloraya dan Indonesia.

Menara masjid itu memiliki ketinggian 114 meter yang disesuaikan dengan jumlah surah dalam Alquran. Menara masjid di lahan Sriwedari ini bahkan lebih tinggi dibandingkan sejumlah masjid lain seperti Masjid Agung Karanganyar (65 meter), Masjid Agung Sleman (68 meter).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian Masjid Agung Jawa Tengah (62 meter), Masjid Al Aqsha Klaten (66 meter), Masjid Istiqlal Jakarta (97 meter), Masjid Raya Bandung (81 meter), dan Masjid Jamaah Shalahudin UGM (99 meter).

Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Solo, Farid Sunarto, saat diwawancarai Solopos.com melalui ponsel, Jumat (3/6/2022), mengatakan salah satu ciri khas Masjid Sriwedari adalah menara yang tinggi menjulang.

Pembuatan menara setinggi itu pun tidak sembarangan, melainkan sudah melalui kajian filosofis yang sangat mendalam dengan merujuk Alquran. “Menara masjid tingginya 114 meter, bukan 99 meter. Setinggi itu menyesuaikan dengan jumlah surat dalam Alquran,” katanya.

Baca Juga: Dikira Mau Ambruk, Panitia Pastikan Menara Masjid Sriwedari Solo Kuat

Menara itu menurut Farid nantinya bisa dinaiki para jemaah atau pengunjung baik menggunakan anak tangga maupun lift. Namun dikarenakan proses pembangunan masjid termasuk menaranya yang belum selesai, masyarakat umum belum diizinkan mengaksesnya.

3 Titik Pemberhentian

“Kalau sekarang ya belum boleh, bahaya. Anak tangganya saja belum dikasih pagar, belum boleh dinaiki,” urainya. Menurut Farid Menara Masjid Taman Sriwedari didesain dengan tiga titik pemberhentian yang bisa digunakan untuk melihat pemandangan Solo dari atas.

“Kalau tidak salah titiknya di ketinggian 30 meter, 60 meter, dan 90 meter. Untuk wisatawan itu,” tuturnya. Desain masjid tersebut mendapatkan apresiasi dari sejumlah tokoh umat Islam Solo yang berkunjung, Jumat siang itu.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Sriwedari Solo Setahun Mandek, Padahal Tinggal 15%

Mereka di antaranya Pengasuh Ponpes Takmirul Islam Solo Ustaz Muhammad Halim Naharussurur dan tokoh LUIS Ustaz Yusuf Suparno. Ada juga Ustaz Alfian Tanjung dan beberapa ulama lain. “Mereka takjub masjidnya megah, mewah, mempersatukan,” tuturnya.

Sayangnya pembangunan masjid yang dimulai saat FX Hadi Rudyatmo masih menjadi Wali Kota Solo pada 2018 lalu saat ini terhenti setahun terakhir karena ketiadaan anggaran. Anggaran pembangunan masjid itu dari donasi masyarakat maupun perusahaan melalui CSR.

Progres pembangunan fisik masjid itu sudah mencapai 85 persen. Artinya tinggal sedikit lagi pembangunan masjid tersebut selesai dan bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Menara Masjid Agung Sleman Setinggi 68 Meter Mulai Dibangun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya