SOLOPOS.COM - Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah. (Instagram/@vanessaangelofficial)

Solopos.com, SOLO-Anak yang mendadak mendadak jadi yatim piatu lantaran kehilangan orang tua seperti dialami putera semata wayang Vanessa Angel tentu butuh pola asuh tepat. Sebab di usia sebelia itu dia harus kehilangan kedua sosok ayah dan ibu kandung.

Kehilangan orang tua pada anak usia dini seperti anak Vanessa Angel biasanya meningkatkan kemungkinan pengasuhan anak yang tidak memadai dan memperburuk status ekonomi keluarga. Di beberapa keluarga, itu berarti meningkatnya tekanan bagi anak yang berduka untuk memikul tanggung jawab orang tua yang telah meninggal dan untuk mengasingkan diri dari teman-temannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Parenting for Brain kehilangan orang tua akibat kematian seperti dialami anak Vanessa Angel tentu mempengaruhi kondisi mental dan psikologis bocah tersebut. Kesedihan dan rasa sakit bukanlah kompetisi. Dampak seumur hidup dari kehilangan orangtua di masa kanak-kanak tergantung pada hubungan orang tua-anak sebelum dan dukungan yang diterima anak setelah kematian.

Baca Juga:  Sehidup Semati, Begini Kisah Cinta Vanessa Angel dan Bibi

Ekspedisi Mudik 2024

Kebanyakan orang beranggapan bahwa kehilangan orang tua di usia yang lebih muda adalah hal terberat karena kehilangan figur attachment adalah hal yang menyakitkan.  Namun, jika anak memiliki sistem pendukung yang kuat untuk membantu mereka memproses kesedihan, mereka masih dapat mengembangkan keterikatan yang aman dan berkembang

Di lain pihak, kematian orang tua akan mengakibatkan kesejahteraan psikososial anak yang buruk, perubahan perilaku, peningkatan stres dan gangguan tidur.  Efek psikologis dari kehilangan ibu atau ayah selama tahun-tahun pembentukan sangatlah signifikan. Anak-anak yang mengalami kehilangan orang tua berada pada risiko yang lebih tinggi untuk terhadap dampak negatif, termasuk masalah mental (misalnya, depresi, kecemasan, keluhan somatik, gejala stres pasca-trauma), sekolah yang lebih pendek, keberhasilan akademis yang kurang, harga diri yang lebih rendah dan lebih banyak perilaku berisiko seksual.

Mengingat efek jangka panjang negatif yang terkait dengan kematian orang tua, sangat penting untuk orang-orang di sekitarnya membantu anak-anak berduka dengan cara yang sehat.  Lantas, bagaimana membantu dan mensukung anak yang berduka? Family Bereavement Program (FBP) yang dikembangkan oleh Arizona State University (ASU) memabagikan strateginya. Berikut ini tips pola asuh yang tepat bagi anak yang kehilangan orang tuanya seperti anak Vanessa Angel seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (4/11/2021):

1. Menormalkan proses berduka

Bagaimana kematian orangtua di masa kanak-kanak mempengaruhi seorang anak tergantung pada bagaimana orang dewasa berpengaruh di sekitar mereka bereaksi terhadap kesedihan mereka. Seorang anak yang kehilangan orang tua perlu mengetahui bahwa menunjukkan emosi dan berbicara tentang orang yang meninggal adalah hal yang dapat diterima. Menormalkan proses berduka itu penting. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk mengurangi kecemasan tentang masa depan.

Baca Juga:  Ini Unggahan Terakhir Vanessa Angel Sebelum Meninggal

Anak-anak boleh merasakan berbagai emosi setelah kematian orangtua mereka termasuk kemarahan dan rasa bersalah. Mereka perlu tahu bahwa kematian bukanlah kesalahan mereka. Juga normal bahwa anak mungkin berpikir mereka melihat atau bermimpi tentang orang tua mereka yang sudah meninggal. Mereka tidak harus melupakan orangtua yang meninggal.

2. Gunakan Pola asuh yang positif

Cukup sering, anak-anak dapat mengomunikasikan kesulitan mereka menyesuaikan diri dengan perubahan setelah kematian dengan berperilaku tidak baik. Dengan menggunakan pola asuh positif, orang dewasa menciptakan hubungan yang positif pula dan lingkungan yang memungkinkan komunikasi terbuka.

Baca Juga: Ini Impian Vanessa Angel Sebelum Meninggal

Orang dewasa yang mengasuh anak dengan mempraktikkan pola asuh positif akan selalu bersikap hangat dan suportif. Mereka menggunakan disiplin positif yang efektif dengan baik dan tegas. Pola asuh positif yang efektif dapat membantu penyesuaian diri anak setelah kematian orang tuanya. Ini mengurangi kemungkinan penyakit mental anak seperti gangguan depresi berat dan mendorong adaptasi yang lebih baik pada anak-anak yang berduka.

3. Kurangi paparan anak terhadap peristiwa kehidupan negatif

Peristiwa kehidupan negatif setelah kehilangan orangtua terkait dengan peningkatan masalah kesehatan mental anak. Misalnya, liburan bisa jadi sulit bagi keluarga yang berduka dalam dua tahun pertama, terutama anak-anak. Pengasuh dapat menggunakan keterampilan mendengarkan yang baik untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk membicarakan perasaan mereka tentang liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya