SOLOPOS.COM - Ilustrasi PENELITIAN -- Hasil penelitian siswa SM Al Firdaus Sukoharjo berupa penjernih limbah dengan memaksimalkan efektivitas fotodegradasi. (Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi
PENELITIAN — Hasil penelitian siswa SM Al Firdaus Sukoharjo berupa penjernih limbah dengan memaksimalkan efektivitas fotodegradasi. (Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengintensifkan kegiatan penelitian siswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengalokasikan porsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukung kegiatan penelitian di sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, mengatakan mulai tahun depan pemerintah akan meluncurkan program Pendidikan Menengah Universal sebagai program rintisan Wajib Belajar 12 tahun. Dia menuturkan, pemerintah akan mengalokasikan bantuan operasional secara lebih signifikan mulai Juli sampai dengan Desember tahun depan.

“Mudah-mudahan nanti bisa dioptimalkan oleh sekolah-sekolah yang memang potensial untuk melakukan pembinaan penelitian ini,” ujarnya kepada Solopos.com melalui rilis medicenterdiknas, Kamis (11/10/2012).

Pernyataan Hamid itu disampaikan pada sambutan penutupan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) di Kemendikbud, Jakarta. Dia mengemukakan peningkatan kegiatan OPSI dilakukan dengan dua cara yaitu dari sisi peningkatan peserta dan kualitas penelitiannya. Dia menyebutkan, tahun ini sebanyak 870 peserta yang menyampaikan proposal penelitian untuk tiga bidang yaitu sains dasar, sains terapan dan IPS humaniora.

“Mohon kepada para kepala sekolah dan guru untuk terus melakukan pembinaan yang lebih efektif lagi di sekolah masing-masing,” imbuhnya.

Kemendikbud, lanjut Hamid, sedang merancang beasiswa bagi peserta didik yang senang meneliti dan penelitiannya signifikan. Mereka yang potensial ini, tambah dia, dapat difasilitasi masuk di perguruan tinggi seperti teman-temannya yang juara Olimpiade Sains Nasional.

“OPSI tidak hanya berhenti di tingkat nasional. Kami sedang jajagi apakah ada karya di antara adik-adik ini yang bisa kita masukkan ke olimpiade serupa di tingkat internasional,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya