SOLOPOS.COM - Amien Rais. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akhirnya buka suara soal kerusuhan saat kongres partainya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2/2020) lalu.

Melalui unggahan video di akun media sosial Instagram @amienraisofficial, Rabu (26/2/2020), Amien Rais mengklaim telah menemukan keanehan dan kejanggalan di kongres PAN kelima tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Amien Rais mengatakan ricuhnya kongres tersebut melukai PAN dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Driver Gojek Sragen Kena Peluru Nyasar Segera Dioperasi di RSUD Dr. Moewardi Solo

"Penuh dengan keonaran, kemudian, Masya Allah yang betul-betul melukai PAN dari ujung kaki hingga ujung kepala. Saya katakan inilah partai yang menyuguhkan demokrasi jadi-jadian yang mungkin terburuk selama Republik Indonesia ini. Partai lain enggak ada yang seburuk partai saya," ungkapnya.

Ia menilai Ketua Umum PAN terpilih Zulkifli Hasan banyak melakukan pelanggaran dalam pasal yang tertuang di Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga (AD ART) PAN di kongres itu.

Dia juga merasa aneh dengan kehadiran 1.300 aparat kepolisian yang mengamankan kongres PAN itu. Ia mengibaratkan suasan kongres PAN bak kongres teroris.

Fix! Persis Solo Tak Akan Tambah Pemain Lagi

"Dan yang saya lihat lagi, waktu itu suasana kongres itu seolah-olah kongres para teroris, 1.300 polisi dikerahkan di dalam hotel. Bahkan juga ada beberapa ratus barangkali dari Makassar. Saya tidak menyalahkan polisi, tapi ini berlebihan," imbuhnya.

Mantan Ketua MPR ini juga menyayangkan adanya puluhan penyusup yang masuk ke dalam ruangan kongres. Ketika diminta keluar oleh pihak keamanan, penyusup ini tak mau pergi.

"Bagaimana mungkin ada puluhan penyusup, badannya besar, pakai tato, tanpa pakaian yang rapi. Tapi semua dikalungin dengan [penanda] peserta peninjau. Ketika disuruh keluar, tidak mau. Nah ini kongres nasional tidak lazim sama sekali. Tidak ada pandangan umum, tidak ada laporan, tak ada pertanggungjawaban LPJ. Tidak ada narasi mau ke mana lima tahun ke depan, tidak ada resolusi, dan cuma ditutup," pungkasnya.

Keluarga Tersangka Guru SMPN 1 Turi Dibully, PGRI Protes & Minta Kasus Tak Dibesarkan

Dari hasil penelusurannya dan tim, sebanyak 30 peserta kongres yang luka karena kerusuhan tersebut berasal dari anggota partai yang mendukung Mulfachri dalam pemilihan Ketua Umum PAN.

Atas kejadian tersebut, Amien Rais meminta pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres Nasional PAN kelima itu, termasuk terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum. Tak lupa, lelaki berusia 75 tahun itu meminta maaf kepada pemilih PAN yang hampir menyentuh angka 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya