SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Kosong, Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, antre mendapatkan bantuan air bersih dari Bank Jateng Cabang Sragen, Rabu (14/10/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Warga masih santai di rumah saat sebuah truk tangki berisi 8.000 liter air bersih untuk bantuan tiba di Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2020) pagi.

Begitu sadar bantuan air datang, mereka segera mengeluarkan perkakas yang bisa dipakai untuk menampung air. Mereka membawa ember, klenting atau tempat penampungan air dari tanah liat, jeriken, ember bekas cat dan lain-lain. Raut wajah warga tampak ceria. Senyum mereka mengembang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sesekali mereka meluapkan rasa suka cita dengan bercanda dengan tetangga. Terbayang dalam batin mereka, tak perlu susah-susah lagi cari air bersih untuk beberapa hari ke depan. Bantuan air dari Bank Jateng itu bisa dipakai untuk kebutuhan konsumsi, mandi, mencuci hingga memberi minum ternak.

Kebetulan di Dukuh Kowang sudah ada tandon tempat penampungan air. Bila ada bantuan air, langsung ditampung di tandon berkapasitas sekitar 5.000 liter tersebut. Selanjutnya, warga tinggal mengante untuk mendapatkan air bersih tersebut.

Gondol Rp58 Juta Milik Pensiunan Wedi Klaten, Penipu Foya-Foya Beli Sepatu Mahal

"Kalau tidak ada bantuan air bersih, biasanya kami cari air ke sumur yang ada di area persawahan. Jaraknya sekitar 1,5 km. Lumayan capai juga kalau harus cari air tiap hari. Tapi mau bagaimana lagi hla wong semua sumur di desa ini sudah kering sejak musim kemarau datang," ujar Suparmin, 39, warga setempat kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Bagi sebagian warga Kowang Sragen yang berduit, mereka biasa tak menunggu bantuan dengan membeli air bersih seharga Rp50.000/1.000 liter. Air tersebut biasa habis dalam waktu 3-4 hari. Dalam sebulan, rata-rata warga harus mengeluarkan uang antara Rp375.000 hingga Rp500.000 untuk membeli air bersih.

Tak Semua Bisa Beli

Bagi warga yang berduit, hal itu tidak jadi masalah. Namun, bagi warga kebanyakan, uang sebanyak itu lebih baik dipakai untuk kebutuhan lain yang dirasa lebih penting.

Wow! Nominal Insentif Nakes di Klaten Bisa Capai Rp15 Juta per Orang Setiap Bulan

"Kebanyakan warga tidak mampu membeli air bersih. Daripada keluar uang, lebih baik mencari air bersih di sumur yang ada di sawah-sawah. Tidak apa-apa menempuh jarak 1,5 km untuk dapatkan air bersih, tapi tidak mengeluarkan uang," papar Suparmin.

Kepala Bank Jateng Cabang Sragen, Retno Tri Wulandari, mengatakan ini adalah kali ketiga perusahaan yang dipimpinnya menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Bumi Sukowati. Sebelumnya, Bank Jateng telah menyalurkan bantuan air bersih di wilayah Gesi dan Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang.

"Total ada tujuh tangki air yang disalurkan kepada warga terdampak kekeringan. Ini wujud kepedulian Bank Jateng Cabang Sragen terhadap masalah kekeringan yang dihadapi warga Sragen. Ke depan, program ini masih berlanjut. Kami akan berkoordinasi dengan BPBD terkait daerah mana yang akan mendapatkan bantuan air itu," papar Wulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya