SOLOPOS.COM - Ilustrasi Korban Tewas (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Korban Tewas (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Korban Tewas (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Kecelakaan maut terjadi di Jalan Gabugan-Sukodono,  tepatnya di Dukuh Sumberan, Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Sragen, Sabtu (14/9/2013). Peristiwa itu mengakibatkan seorang ibu hamil meregang nyawa setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kecelakaan  yang melibatkan tiga sepeda motor itu menyebabkan seorang ibu hamil dengan usia kandungan 23 pekan atau sekitar enam bulan,  Tuminah, warga Dukuh Mojorejo, RT 015, Desa Tanon, Tuminah, 28, meregang nyawa.

Ekspedisi Mudik 2024

Suaminya Wijayanto, 33, yang juga mengalami kecelakaan masih dalam kondisi kritis di RSUD Sragen, Sabtu. Wijayanto mengalami luka pada bagian kepala dan tidak sadar saat dibawa ke RSUD Sragen. Malang bagi Tuminah karena mengalami luka berat dibagian kepala yang mengakibatkan calon ibu dua anak itu meregang nyawa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Polres Sragen, kecelakaan terjadi saat pasangan suami istri (pasutri) mengendarai sepeda motor merek Honda Revo dengan nomor polisi AD 6473 YP. Kendaraan pasutri disenggol kendaraan lain, Honda Beat dengan nomor polisi AD 6101 CN. Sepeda motor matik dikemudikan Sri Lestari, 32, warga Dukuh Sidorejo, Tanon dan Hartati, 14.

Kedua sepeda motor melaju dari arah yang sama yakni utara ke selatan atau Gabugan ke Sukodono. Mereka berjalan beriringan dengan posisi Honda Beat di sebelah kiri dan Honda Revo di sebelah kanan. Sampai lokasi kejadian, Honda Beat hendak berbelok ke kanan. Diduga pengendara Honda Beat menyalakan lampu tanda terlalu mendadak sehingga tidak diperhatikan Wijayanto.  Akibatnya kendaraan matik menyenggol kendaraan milik pasutri karena jarak kedua sepeda motor terlalu dekat. Kendaraan pasutri oleng ke kanan. Nahas dari arah berlawanan melaju sepeda motor tidak dikenal yang menabrak sepeda sepeda motor milik pasutri.

Akibat kejadian itu Tuminah dan Wijayanto mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan pengendara sepeda motor matik mengalami luka ringan. Informasi yang dihimpun Espos dari RSUD Sragen, Tuminah dibawa ke RSUD dalam kondisi hidup tetapi tidak sadarkan diri. Pihak RSUD sudah melakukan penanganan dan memberikan obat tetapi kondisi Tuminah sudah tidak dapat distabilkan hingga meregang nyawa.

“Korban menderita patah tulang tengkorak. Saat dibawa ke sini (RSUD) masih hidup. Korban meninggal setelah mendapat penanganan. Korban mengandung usia 23 pekan. Kondisi suami korban lumayan membaik,” ujar salah satu petugas jaga di ruang IGD RSUD Sragen yang enggan disebut nama.

Sementara itu Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dudi Pramudia, membenarkan kejadian. Dudi mengatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut ihwal kejadian. Lebih lanjut Dudi menjelaskan pengendara sepeda motor tidak mengenakan helm sehingga kecelakaan mengakibatkan luka berat di kepala.

“Kami harap warga mengenakan kelengkapan berkendara terutama helm. Jangan melihat jarak tempuh apabila ingin mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Manfaat dan fungsi helm itu untuk keselamatan. Apabila terjadi kecelakaan maka tidak berakibat fatal,” kata Dudi saat dihubungi Solopos.com, Minggu (15/9/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya