Seorang pengendara motor meninggal dunia akibat tersambar kereta api di Miri, Sragen.
Solopos.com, SRAGEN — Seorang pengendara motor Honda Supra berpelat nomor B 6970 EAH, Kasiman, 58, warga Dukuh Gagan RT 011 , Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Sragen, meninggal dunia lantaran tersambar kereta api (KA) di perlintasan KA tanpa palang pintu di jalan raya Solo-Purwodadi, Dukuh/Desa Ngembat Padas, Gemolong, Sragen, Minggu (24/12/2017) lalu.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Saat kejadian, Kasiman mengendarai motor dengan kecepatan sedang di jalan Solo-Purwodadi. Kasiman saat itu mengenakan helm. Ia menyeberangi perlintasan KA tak berpalang pintu di Dukuh Ngembat Padas.
“Saat menyeberang itulah ada KA Kalijaga melaju dan menyambar Kasiman karena jarak terlalu dekat. Loko KA tersebut bernomor CC20183 jurusan Solo-Semarang. KA melaju dari arah selatan [Solo] ke utara. Korban dan motornya terpental,” ujar Kapolsek Gemolong AKP Supadi kepada Solopos.com, Senin (25/12/2017) siang.
Supadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan Kasiman meninggal dunia di lokasi kejadian. Dia menjelaskan Kasiman mengalami luka berat di bagian belakang kepala, tangan kiri patah, dan kaki kanan patah. Polisi sudah memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian.
Dua saksi itu Mulyadi, 46, dan Sukino, 63, keduanya warga Dukuh/Desa Ngembat Padas RT 011, Gemolong, Sragen. “Kami mengevakuasi korban dan motornya. Motor korban terpental cukup jauh dari lokasi kejadian. Korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Kami juga melakukan olah kejadian perkara di lokasi. Kejadian itu murni kecelakaan karena korban kurang hati-hati,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
