SOLOPOS.COM - Ratusan warga mengantar kepergian Kabid Cipta Karya DPU Sragen, Karnadi, ke peristirahatan terakhir di TPU Karanganyar, Karangtengah, Sragen, Sabtu (31/10/2015). (Moh. Khodiq Duhri /JIBI/Solopos)

Kecelakaan di Sragen, Selasa (27.10/2015) lalu, mengakhiri perjalanan Kabit Cipta Karya DPU Sragen, Karnadi.

Solopos.com, SRAGEN — Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Karnadi, 48, akhirnya mengembuskan nafas terakhir setelah koma selama 80 jam. Pria yang dikenal tegas dan berpendirian kuat itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU RSIS Yarsis, Sabtu (31/10/2015), pukul 03.45 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karnadi menyusul dua anaknya yakni Arum Yulia Ningsih, 19, dan Alvito, 6, yang lebih dulu berpulang. Mobil yang ditumpangi satu keluarga itu menabrak pohon di jalan Karanggede-Gemolong tepatnya di kawasan Blumbang, Geneng, Miri, Sragen, pada Selasa (27/10/2015) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kecelakaan itu terjadi setelah keluarga Karnadi menghadiri kegiatan wisuda putra sulungnya, Andhika Nur Kurniawan, di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Kecelakaan itu juga membuat istri Karnadi, Suwarningsih, 44, dan calon menantunya, Nofita Dwi Hastuti, 23, mengalami luka berat hingga harus dirawat intensif di rumah sakit. “Sejak mengalami kecelakaan [sekitar 80 jam], Pak Karnadi belum siuman hingga akhirnya dia mengembuskan nafas terakhirnya,” kata rekan sejawat Karnadi yang tak lain Kabid Bina Marga DPU Sragen, Hutomo Ramelan, kepada Solopos.com.

Ratusan warga mengantarkan kepergian Karnadi ke peristirahatan terakhir. Mereka menyemut memadati rumah duka dan tempat permakaman umum (TPU) yang lokasinya bersebelahan. Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sragen turut mengantar kepergian Karnadi untuk selama-lamanya. Jenazah Karnadi dimakamkan bersebelahan dengan makam dua buah hatinya.

“Pak Karnadi itu adalah kader muda terbaik. Dia cerdas dan punya proyeksi yang matang dalam bekerja. Pemkab Sragen merasa kehilangan dengan wafatnya kader sebaik almarhum,” kata Bupati Sragen saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara pemakaman almarhum.

Orang nomor satu di Sragen itu kali terakhir berjumpa dengan almarhum pada acara Musyawarah Nasional (Munas) VIII Persatuan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) di Gedung Sasana Manggala Sragen, pertengahan Oktober lalu. “Saat itu, saya melihat almarhum sibuk menyelesaikan jalan penghubung lokasi Munas PPBI dengan penginapan,” ujar Agus.

Jasa almarhum kepada Pemkab Sragen, di mata Agus, cukup besar. Dalam lima tahun terakhir, Karnadi menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan gedung sekolah, rumah sakit, masjid, kantor kecamatan, kantor dinas, taman, dan lain sebagainya.

“Almarhum orangnya tegas. Tidak jarang dia menegur rekanan proyek yang kedapatan melakukan kesalahan. Dia perfeksionis. Semua gedung di Sragen yang dibangun lima tahun terakhir adalah buah kerja keras dan tanggung jawab almarhum. Kami berharap ada orang yang bisa menggantikan peran almarhum selama ini. Mestinya, patah tumbuh hilang berganti,” ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya